NTB Tak Lagi Masuk Dalam Zona Merah Radikalisme dan Terorisme

Mataram – Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak lagi masuk dalam zona merah
radikalisme dan terorisme. NTB, terutama wilayah Bima dan sekitarnya
dinilai sudah sangat jauh berbeda.

“NTB sudah banyak jauh berubah, sudah jauh berkurang, sudah bagus,
sudah tidak merah,” ujar Sekretaris Utama Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Bangbang Surono, mengungkapkan
setelah bertemu dengan Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi di
Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis (19/10/2023).

Bangbang mengatakan meski NTB sudah jauh berbeda, namun kewaspadaan
terhadap radikalisme dan terorisme, tidak boleh juga lengah. Artinya,
meskipun suasananya kondusif, Masyarakat tidak boleh lengah, karena
bisa saja ini muncul lagi.

Bangbang Surono menegaskan perubahan yang terjadi di NTB ini tidak
terlepas intervensi yang dilakukan pemerintah pusat melalui BNPT.
Bentuk intervensi itu diwujudkan melalui program-program yang
menyentuh langsung masyarakat.

“Kita menciptakan ketahanan masyarakat, artinya masyarakat waspada
agar memiliki ketahanan di dalam memantau radikalisme dan terorisme,”
ujarnya.

“Dan itu sudah kita lakukan semua kementerian dan lembaga melalukan
sesuai tugas dan fungsinya dan BNPT selaku “leading” sektor. Polri
melakukan ini, TNI melakukan itu dan seterusnya dalam hal
penanggulangan terorisme,” ungkap Sestama BNPT.

Menurutnya, dalam penanggulangan terorisme, BNPT saat ini lebih
mengedepankan upaya-upaya pencegahan daripada penindakan. Hal ini
dilakukan agar kejadian-kejadian serupa (terorisme, red) tidak
terulang kembali.

“Makanya kita konsisten melakukan upaya pencegahan supaya masyarakat
NTB kondusif terus,” katanya.