Jakarta – Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dipertahankan, karena merupakan warisan sangat berharga yang diperjuangkan dengan darah dan air mata.
Hal itu dikemukakan Menko Polhukam Wiranto ketika membuka musyawarah nasional (Munas) Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) di Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2017).
Dia mengingatkan para peserta munas agar tidak berhenti memberikan sumbangsih pada negara dengan memberikan kontribusi bagi negara melalui pemikiran dan nasihat.
“Kalau tidak bisa (dengan tenaga), dengan ‘sembur’. Yaitu memberikan petuah atau nasihat yang luhur, yang menyadarkan generasi berikutnya bahwa negara ini harus diperjuangkan, dipertahankan karena negara ini sebuah warisan yang sangat berharga. Warisan yang diperjuangkan dengan darah dan air mata,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan amanat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berhalangan hadir. Jokowi menitipkan pesan kepada Pepabri untuk menjaga soliditas, apalagi mengingat sebentar lagi Indonesia akan menyelenggarakan 2 pesta demokrasi besar. Yakni Pilkada serentak 2018, dan Pileg, dan Pilpres pada 2019.
Menurutnya, tantangan ke depan penuh dengan dinamika yang sangat cepat dan tidak terduga. Untuk menghadapinya, seluruh komponen bangsa mutlak bersatu dan bekerja sama dalam mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara.
Acara munas Pepabri ke-15 bertemakan “Dengan Jiwa dan Semangat Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Tribrata, Tingkatkan Soliditas Purnawirawan dan Warakawuri TNI Polri untuk mengawal NKRI yang berdasarkan Pancasila”.
Sebelumnya, mantan Panglima TNI itu juga menyampaikan rasa bangganya kepada para purnawirawan yang hadir. “Hari ini saya merasa terharu dan bangga. Terharu, karena saya melihat bapak-bapak di sini jalannya ada yang sudah tidak tegap lagi, tapi semangat juangnya tidak luntur. Ini sangat menakjubkan dan membanggakan, karena memang itu yang sejatinya dimiliki prajurit,” katanya.