Nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika Bisa Jadi Landasan Dasar
Berperilaku Baik di Ruang Digital.

Sidoarjo – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI)
berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia
#MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut,
Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024
untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
bertemakan “Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi
di Era Luapan Informasi!” pada Senin (29/4/2024).

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program
Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan
literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu
Direktur PT. Cipta Manusia Indonesia, Founder Kaizen Montessori,
Ismita Saputri, Pegiat Literasi Digital, Mei Sya Ardhi, dan Dosen UIN
SATU dan Pegiat UMKM, Deny Yudiantoro.

Direktur PT Cipta Manusia Indonesia, Founder Kaizen Montessori, Ismita
Saputri mengatakan, nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika
dapat menjadi landasan dasar bagi masyarakat untuk berperilaku baik di
ruang digital.

“Hanya berbagi berita positif atau baik. Hormati orang lain, bahkan
jika berbeda pendapat,” kata Ismita saat menjadi pemateri kegiatan
tersebut.

Menurutnya, rendahnya pemahaman nilai-nilai Pancasila dan Bhineka
Tunggal Ika membuat individu tidak mampu memahami batasan kebebasan
berekspresi. Imbasnya, terjadi perundungan siber, penyebaran ujaran
kebencian, pencemaran nama baik atau provokasi di ruang digital.

Pegiat Literasi Digital, Mei Sya Ardhi menambahkan, pemahaman etika
digital dapat membantu masyarakat membentengi diri potensi konflik di
ruang digital, karena adanya perbedaan respons, komentar, dan bahasa.

Etika di dunia digital pun tidak berbeda dengan dunia nyata. Sehingga
apa yang ada di dunia digital merupakan representasi di dunia nyata.
Ada beberapa tata krama berinternet yang harus diperhatikan
masyarakat.

“Ingat keberadaan orang lain, selalu miliki empati saat berinteraksi
di internet. Taat kepada standar perilaku online. Berpikir lebih dulu
sebelum berkomentar dan posting. Gunakan bahasa sopan,” kata Ardhi.

Dalam kesempatan sama, Dosen UIN SATU dan Pegiat UMKM, Deny Yudiantoro
mengatakan, masyarakat harus memanfaatkan kemajuan teknologi sekarang
ini untuk lebih produktif. Jangan hanya menggunakannya untuk kebutuhan
konsumtif.

Setiap individu perlu menyadari pentingnya menguasai digital skill.
Sekarang ini digital skill dapat memberikan keunggulan kompetitif di
era teknologi dengan persaingan semakin ketat.

“Menguasai digital skill membuka peluang karier lebih luas. Digital
skill membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam
bekerja,” kata Deny.