Nilai-NIlai Pancasila Bisa Ditumbhkan kepada Anak Muda Dengan Perkuat Pemahaman Kepada Gen Z

Jakarta – Nilai-nilai Pancasila dapat ditumbuhkan kepada anak-anak
muda. Caranya dengan memperkuat pemahaman Pancasila kepada Generasi Z.
Langkah ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo pada
Presidential Lecture di 2019.

“Ada 129 juta anak-anak muda, itu hampir 48 persen. Kalau tidak
mengerti masalah ideologi dan Pancasila, berbahaya negara ini,” ujar
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi
melalui keterangan tertulis, Minggu (1/9/2024).

Ia mengungkapkan, BPIP berupaya menguatkan pemahaman tentang Pancasila
melalui Gerakan Nasional Penguatan Pancasila pada Generasi Milenial
dan Gen Z  (GNPPMZ).Deklarasi GNPPMZ dilaksanakan di geladak KRI dr.
Radjiman Wedyodiningrat-992, Koarmada I TNI AL, Tanjung Priok,
Jakarta.

Menurut Kepala BPIP Yudian, GNPPMZ dirancang kreatif di tengah
tantangan globalisasi.

Sebagai simbol kekuatan maritim Indonesia, KRI dr. Radjiman
Wedyodiningrat-992 layak menjadi inspirasi anak muda.

“Saat ini, kita berdiri di atas kapal rumah sakit pertama karya PT PAL
Indonesia, karya anak bangsa. Penamaan kapal ini sebagai wujud
penghormatan dan penghargaan terhadap tokoh penting dalam sejarah
perjuangan pendirian bangsa Indonesia. Beliau juga Ketua BPUPK (Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan),” kata Yudian.

“Kapal ini sudah aktif. Antara lain dukungan medis di KTT Archipelagic
and Island States (AIS) Forum 2023 dan pengiriman bantuan ke Jalur
Gaza Palestina,” tambahnya.

Ketua Umum GNPP sekaligus Ketua Panitia Deklarasi GNPPMZ Sri Mulyani
mengatakan pihaknya akan terus membantu BPIP dan TNI dalam merawat
Pancasila pada Gen Z.

Menurutnya, GNPPMZ mengusung misi besar. Caranya, menekankan tiga
aspek penting: Pancasila sebagai titik tumpu, titik temu, dan titik
tuju dalam berkebangsaan.

“Sungguh luar biasa kita diizinkan menggunakan kapal bersejarah ini.
Adik-adik milenial dan Gen Z bisa ikut berlayar, pengalaman yang
mungkin sekali seumur hidup,” kata Sri.

Sementara itu, Pangkoarmada I Laksda TNI Yoos Suryono memaparkan
kesejarahan Tanah Air yang kaya dan kompleks.

Mulai dari masa Majapahit dan Sriwijaya, kolonial Belanda, pendudukan
Jepang dan perjuangan menuju kemerdekaan.

“Kemerdekaan Indonesia tidak hanya mengakhiri penjajahan, tapi juga
tonggak bagi pembentukan negara dan identitas nasional. Para milenial
dan Gen Z menghadapi tantangan baru dalam memahami dan mengatasi
perpecahan internal. Baik dalam politik, sosial, maupun lingkungan
digital,” pungkasnya.