Bandung – Ditemui di sela-sela kegiatan Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Kalangan Guru & Pelajar se-Jawa Barat yang diselenggarakan oleh BNPT di Gedung Sabuga, ITB, Bandung, Selasa (8/3/2016), Anggota Komisi III DPR RI Ruhut Sitompul menyatakan program Deradikalisasi Nusantara yang dilakukan BNPT berhasil. Ia bahkan menyatakan bahwa Deradikalisasi merupakan pembeda antara Indonesia dengan negara-negara lainnya, khususnya dalam hal penanganan terorisme.
“Beda (dengan penanganan terorisme) di luar negeri yang langsung dihabisi. Deradikalisasi itu pembinaan,” jelasnya.
“Deradikalisasi itu tidak bisa dipisahkan dari pencegahan terorisme sehingga harus ditingkatkan karena faktanya sudah banyak orang Indonesia yang terlibat terorisme dan lebih banyak lagi yang mulai jadi pengikut. Jadi jangan kendur, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) harus bersemangat menjalankan program deradikalisasi,” lanjutnya lagi.
Ruhut juga menyinggung anggaran dana yang digelontorkan pemerintah untuk BNPT yang dinilainya masih jauh dari cukup. Untuk sebuah badan negara yang bertugas mengawal keamanan bangsa dari bahaya radikalisme dan terorisme, BNPT dipandangnya memerlukan lebih banyak dana lagi.
“Setahu saya dana BNPT itu tidak lebih dari Rp 300 miliar per tahun. Kecil sekali itu, padahal kita ingin (bangsa ini) aman dan tertib. Idealnya BNPT itu mendapat dana Rp1 triliun agar pelaksanaan pencegahan terorisme bisa lebih masif,” tutupnya.