“Ngopi Kerukunan Lintas Agama” di Masjid Lautze Untuk Perkuat Persaudaraan Umat Beragama

Jakarta – Membangun kerukunan harus dilakukan oleh seluruh anak bangsa
untuk menciptakan Indonesia yang damai, rukun, dan kuat. Karena itu,
semangat persaudaraan lintas agama wajib diperkuat.

Untuk itulah Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Kerukunan
Antar Umat Beragama (KAUB) menggelar acara “Ngopi Kerukunan Lintas
Agama” pada Ahad (27/4/2025), di Masjid Lautze, Sawah Besar, Jakarta
Pusat. Acara ini dihadiri tokoh nasional Din Syamsuddin dan  sejumlah
tokoh lintas agama.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI, KH Abdul Manan Ghani menekankan
pentingnya membangun kerukunan yang dekat dengan masyarakat.
Menurutnya, kegiatan lintas agama seperti ini tidak boleh hanya
berlangsung di level elit, melainkan harus turun langsung ke lapisan
akar rumput.

“Saya ingin, sejujurnya, ini harus dilaksanakan di bawah. Jangan
sampai elitis,” ujar Kiai Manan dikutip dari MUI Digital, Senin
(28/4/2025).

Kiai Manan menceritakan pengalaman saat Idulfitri lalu, di mana
sejumlah pemeluk agama lain turut membantu menyambut jamaah salat di
sekitar masjid.

“Yang menjaga saat Idulfitri itu teman-teman dari Hindu, Kristen, dan
Konghucu. Mereka menggelarkan karpet di depan masjid untuk para tamu.
Luar biasa,” ungkapnya.

Kiai Manan juga menekankan bahwa perbedaan agama seharusnya tidak
menjadi persoalan. Yang lebih penting, kata Kiai Manan, adalah
bagaimana membangun ukhuwah wataniyah (persaudaraan kebangsaan) dan
ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan).

“Bagi umat Islam, perbedaan agama itu sudah selesai. Yang perlu kita
bangun sekarang adalah persaudaraan kebangsaan dan kemanusiaan,”
katanya.

Kiai Manan berharap kegiatan seperti Ngopi Kerukunan tidak berhenti di
Jakarta saja, melainkan bisa dilaksanakan di berbagai wilayah dan
komunitas.

“Semoga ini bisa berlanjut, dan dilaksanakan di tempat lain, di
komunitas-komunitas bawah. Suasananya boleh santai, tapi isi
pembicaraannya harus serius,” ujarnya.