Mamuju – Sebagai upaya pelibatan masyarakat dan pemerintah kota, sebanyak 90 aparat kelurahan/desa se-Kota Mamuju, Sulawesi Barat dihadirkan di kegiatan pencegahan terorisme yang digelar oleh BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Barat. Kegiatan ini juga digelar guna membangun kewaspadaan
terhadap terorisme dari komunitas masyarakat terkecil.
Kegiatan itu dikemas dalam tajuk Ngopi Coi: Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia, sebuah forum dialog untuk meliterasi masyarakat seputar pencegahan terorisme. Aparatur kelurahan/desa yang dilibatkan meliputi lurah, kepala desa, Bhabintamkibmas, Babinsa, pegawai hubungan masyarakat dan jurnalis pers media massa.
“Kenapa aparatur kelurahan dan desa yang dilibatkan? Karena kami ingin mengingatkan, pemerintahan di tingkat kelurahan dan desa tidak boleh abai dengan setiap potensi radikalisme dan terorisme,” kata Kepala Subdirektorat Bina Masyarakat BNPT, Kolonel (Sus) Sholahudin Nasution saat menyampaikan sambutan pembukaan kegiatan.
Sholahudin menambahkan, bagian dari kewaspadaan yang dibangun adalah menjaga pertumbuhan toleransi di tengah keragaman masyarakat Indonesia, serta mempertahankan nilai-nilai nasionalisme. Akan tetapi upaya ini tengah menghadapi tantangan kuat di tengah kemajuan teknologi, dimana toleransi dan nasionalisme banyak mengalami degradasi.
“Oleh karena itu dibutuhkan literasi. BNPT dan FKPT hari ini ingin mengajak bapak dan ibu sekalian untuk bijak dalam menyikapi kemajuan teknologi, sehingga tidak mudah termakan hoaks yang mampu merusak sendi-sendi kehidupan,” jelas Sholahudin.
Disampaikan juga oleh Sholahudin, menghadapi penyebarluasan ideologi radikal terorisme dibutuhkan kebersamaan. Aparatur kelurahan/desa diharapkan mampu menjadi motor penggerak di lingkungan yang dipimpinnya tentang penerapan sikap bijak dalam menyikapi kemajuan teknologi. Sementara pers selaku penyebar informasi.
Sementara Ketua FKPT Sulawesi Barat, Imran Idris, pada kesempatan yang sama mengajak para aparatur kelurahan dan desa untuk terus bahu membahu menguatkan toleransi dan memupuk kebersamaan di wilayahnya. Menurutnya, terorisme tumbuh bermula dari terpeliharanh intoleransi.
“FKPT merupakan mitra BNPT dalam pencegahan terorisme di daerah. Mari bersama-sama FKPT kita jaga Sulawesi barat terbebas dari intoleransi dan terorisme,”