Banyuwangi – Radkalisme dan terorisme menjadi momok menakutkan bagi perdamaian dan persatuan Indonesia. Indonesia sebagai negara berbhinneka tunggal ika, menjadi sasaran kelompok radikal, dengan membenturkan keberagaman yang ada. Karena itu penyebaran radikalisme harus terus dilawan agar tidak bisa berkembang di Bumi Pertiwi.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi memiliki cara jitu melawan radikalisme. Saat ini, PCNU Banyuwang tengah gencar mendirikan kampung NU di sejumlah kecamatan. Sebanyak 80 kampung NU telah terbentuk dengan target kampung NU percontohan sebanyak 100 kampung.
Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi KH. Mohammad Ali Makki Zaini mengatakan kemunculan kampung-kampung NU secara otomatis akan menjadi media deradikalisasi atau menetralisir kelompok-kelompok radikal yang terindikasi muncul di sejumlah desa di Banyuwangi.
Menurut Ali, dengan adanya kelompok yang terindikasi radikal tersebut, warga NU diharap tidak terlalu cemas. Yang terpenting tetap menjaga ajaran NU dan tidak mengikuti ajaran ataupun ajakan yang mengarah kepada radikalisme.
“Wis yang penting seperti ini saja. Guyub dalam gerakan kampung NU, tidak usah ikut-ikut yang seperti itu (radikalisme),” ujar Ali usai meresmikan kampung NU di Kecamatan Genteng Jumat (9/6/2023) malam dikutip dari laman detikcom.
Menurut Gus Makki, kampung-kampung NU di Banyuwangi harus berfungsi sebagai media memperkuat sinergi antara warga NU dan berbagai kelompok masyarakat. Pemerintah juga diharapkan dapat bersinergi untuk lebih memudahkan layanan terhadap warga-warga NU hingga tingkat bawah.
Pencegahan berkembangnya radikalisme juga bisa dilakukan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peran aktif kampung-kampung NU di Banyuwangi.
“Ini untuk mensinergikan antar masyarakat, ya kalau warga NU yang kulturnya demikian lalu memberikan perlawanan terhadap indikasi radikal itu wajar-wajar saja,” imbuhnya.
Ia berharap masyarakat NU tetap guyup dan rukun dengan tidak menggunakan kekerasan dalam melawan radikalisme.
Seperti diketahui sebelumnya, beberapa hari lalu warga Banyuwangi dikagetkan dengan penangkapan terduga teroris di Dusun Susukan Kidul, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi. Terduga bahkan berprofesi sebagai advokat dan pemilik sebuah lembaga pendidikan.