Nelayan Pesisir Malang Selatan Deklarasi Tolak Radikalisme

Malang – Polairud Polda Jawa Timur (Jatim) menyambangi masyarakat nelayan pesisir wilayah Desa Banjarejo dan Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Perhatian khusus Polairud Polda Jawa Timur untuk nelayan itu, diwarnai dengan penandatanganan deklarasi penolakan radikalisme dan anti Pancasila.

Kasatrolda Polda Jatim, AKBP Heru Prasetyo mengatakan, masyarakat nelayan di dua desa tersebut mendapat edukasi tentang gerakan radikalisme dan anti Pancasila. Kegiatan itu digelar agar masyarakat nelayan pesisir memahami dan mengerti serta menentang organisasi radikal dan anti Pancasila. Selalu setia kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Nasional Republik Indonesia (UUD NRI) 1945.

Adanya perhatian dari Polairud Polda Jatim itu, membuat masyarakat nelayan di Desa Kedungsalam dan Banjarejo merasa senang. Selain mendapatkan edukasi para nelayan juga mendapat bantuan seperti, sarana kontak berupa pelampung, life jacket, ring buoy, lampu senter kepala, sarung dan alat-alat olahraga kepada nelayan.

“Warga nelayan Pantai Bantol, Pantai Ngliyep, Pantai Pasir Panjang, dan pantai pesisir selatan Donomulyo, saangat senang dengan deklarasi tolak radikalisme dan anti Pancasila. Mereka seperti mendapat pencerahan tentang radikalisme dan anti Pancasila itu,” kata Kasat Polair Polres Malang, AKP Dwiko Gunawan seperti dikutip dari ‘malangtoday.net’ Kamis (14/12/2017).

Dikatakan, deklarasi dan pencerahan ini merupakan modal kuat bagi ketahanan ideologi Pancasila di kalangan warga pesisir. Sehingga mereka tidak mudah terpengaruh apabila ada ideologi lain masuk ke wilayah itu. Hal ini sangat membantu Polri, khususnya Polairud dalam meningkatkan stabilitas kamtibmas di wilayah pesisir pantai dan perairan Malang selatan.