Nekad ke Suriah, WN Australia Ingin Bunuh Kompatriotnya Yang Gabung ISIS

Canberra – Warga Negara (WN) Australia Jamie Williams bergabung dengan milisi Kurdi dukungan AS ikut perangi ISIS di Suriah. Ia rela pergi jauh meninggalkan kemapanan di negaranya, karena ingin mencari dan membunuh orang-orang Australia yang bergabung dengan ISIS.

“Motivasi saya ikut berperang ke Suriah karena alasan ada orang-orang Australia seperti pria asal Melbrourne Tareq Kamleh dan pria asal Sydney Khaled Sharrouf. Mereka bepergian jauh ke Suriah bergabung dengan ISIS,” ujar Jamie Williams dalam acara Four Corners di ABC TV dikutip dari detik.com.

Ia mengaku datang ke Suriah untuk mencoba menemukan dan membunuh warga Australia yang jadi tentara ISIS. Sayangnya, ini tidak terjadi. Tapi ia tetap senang sekarang ISIS telah hancur.

Di Suriah, Jamie bersama timnya yang terdiri dari orang-orang Barat biasanya diperintahkan untuk menjaga jalan, bangunan-bangunan, serta persimpangan yang berjarak beberapa ratus meter dari garis depan. Mereka mempertaruhkan diri menjadi sasaran serangan mendadak oleh tentara ISIS yang muncul dari terowongan.

Saat ini, kondisi kota Raqqa di Suriah masih menyimpan bekas-bekas kekejaman tentara ISIS seperti tonggak besi tempat tentara ISIS menunjukkan kepala yang dipenggal. Jamie dan kawan-kawan pernah memaksa bertugas di garis depan pada bulan September lalu. Namun mereka diminta membersihkan sebuah gedung tentara ISIS dan bergerak ke jalan dibalik gedung tersebut.

Tapi misi tersebut berjalan tidak seperti yang direncanakan. Pasalnya saat sampai di jalan, mereka langsung disergap. Pada bentrokan itu, salah satu anggota tim Jamie, tertembak. Kondisi itu memaksa Jamie dan rekan-rekannya kemudian terpaksa mundur ke atas sebuah bangunan apartemen yang sudah hancur akibat serangan bom. Tentara ISIS sempat menemukan posisi mereka dan kembali terjadi adu tembak dalam jarak 10 meter.

Mereka diselamatkan oleh serangan udara yang dilakukan tentara koalisi pimpinan Amerika Serikat.

Jamie mengaku hal-hal yang dilakukannya di Raqqa adalah yang paling ia banggakan. Tapi kehadirannya di Raqqa dan kemauannya untuk membicarakan perannya dalam bertempur melawan ISIS malah memicu perdebatan.

Undang-undang pejuang asing Australia bersifat luas, namun mencakup pengecualian dan definisi utama, yang menurut Jamie membuat apa yang dilakukannya tidak melanggar hukum.

“Saya merasa tidak melakukan kesalahan, saya telah mendukung orang-orang baik dalam pertarungan ini. ISIS adalah musuh dunia,” tegasnya.