Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia bersama ASEAN menyelenggarakan 12th SOMTC (Senior Official Meeting on Transnational Crime) Working Group on Counter Terrorism. Kegiatan yang membahas perkembangan kasus-kasus terorisme di negara-negara ASEAN ini digelar di Hotel Borobudur, Jakarta pada 23-25 Mei 2016.
“Acara ini tentunya sangat penting sekali karena masalah terorisme ini sudah bukan menjadi masalah di negara kita saja, tapi sudah menjadi masalah global. Acara ini dibagi menjadi beberapa group, jadi tidak membahas masalah terorisme saja tetapi juga kasus kriminal transnational lainnya ,” ujar Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. Hamidin yang bertindak sebagai Chairman di acara tersebut dtemui di lokasi acara, Senin (23/5/2016).
Dikatakan Hamidin, di dalam group counter terrorism di acara tersebut para delegasi dari negara negara ASEAN ini akan menyampaikan paparan mengenai perkembangan penaganan terorisme. “Setiap negara akan menyampaikan update terkait penanganan kasus terorisme di negaranya masing-masing,” ujar alumni Akpol 1987 ini.
Dijelaskan pria yang pernah menjabat sebagai Kapolrestro Jakarta Pusat dan Tangerang ini, sesuai dengan cetak biru ASEAN Political-Security Community (APSC) , negara anggota ASEAN dimandatkan untuk mengintensifkan upaya penaggulangan terorisme melalui ratifikasi dan implementasi penuh ASEAN Convention on Counter Terorism (ACCT) dengan beberapa jangkah aksi.
“Langkah langkah tersebut yakni terlaksananya ratifikasi ATCC oleh seluruh negara anggota ASEAN dan memajukan implementasi ACCT secara efektif. Selain itu negara negara ASEAN ini juga berupaya untuk mengaksesi dan meratifikasi instrumen internasional yang relevan terkait dengan penaggulangan terorisme,” ujar pria asli Palembang ini.
Selain itu menurutnya, negara negara ASEAN ini juga diminta mengintensifkan langkah langkah aksi lain seperti memajukan implementasi ASEAN Comprehensive Plan of Action on Counter Terrorism ( ACPoA on CT).
“Selain itu tentunya bisa bekerjasama untuk mendukung program-program pembangunan dalam rangka mengatasi akar penyebab terorisme dan kondisi yang kondusif bagi berkembangnya terorisme agar tidak teris menagakr,” ucapnya