Muslimat NU Miliki Komitmen Tinggi Perangi Radikalisme dan Terorisme
melalui FKPT

Bogor – Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menerima
Anugerah Pin Emas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme RI Tahun
2024. Pemberian Pin Emas itu dilakukan pada syukuran HUT ke-14 BNPT di
Kawasan IPSC Sentul, Citereup, Bogor, Selasa (16/7/2024).

Anugerah Pin Emas tersebut disematkan oleh Menko Polhukam Hadi
Tjahjanto didampingi Kepala BNPT RI Prof Dr H Mohammed Rycko Amelza
Dahniel. PIn Emas itu sebagai apresiasi pada Muslimat NU yang telah
berperan besar dalam merintis pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan
Terorisme (FKPT) yang dimulai di lima provinsi di Indonesia.

Lima provinsi yang telah berhasil dibentuk FKPT oleh Muslimat NU
bersama dengan BNPT adalah di Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera
Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa
Timur.

Selain diberikan pada Muslimat NU yang masuk dalam kategori organiasi
masyarakat sipil dalam negeri, penghargaan Pin Emas BNPT juga
diberikan ada sejumlah kategori mulai dari kategori akademisi, kategor
pengusaha, dan kategori mitra dalam negeri.

Khofifah menyampaikan terima kasihnya pada BNPT. Menurutnya, anugerah
Pin Emas ini akan menjadi penyematan bagi Muslimat NU untuk terus
mengambil peran dalam memerangi radikalisme di lingkungan masyarakat,
mencegah segala bentuk tindakan terorisme dan juga berupaya untuk
meningkatkan nasionalisme di masyarakat. Membangun suasana damai, aman
bahagia sejahtera.

“Terima kasih kami sampaikan pada BNPT atas anugerah Pin Emas yang
diberikan. Alhamdulillah Muslimat NU sejauh ini telah merintis
berdirinya FKPT di lima provinsi di Indonesia. Ini menjadi ladang
pengabdian kami dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara dengan
memerangi radikalisme dan juga terorisme. Kami juga menjaga melalui
dzikir kebangsaan yang secara rutin dilakukan semua jaringan Muslimat
NU di semua jajaran,” tegas Khofifah.

Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini menegaskan, Muslimat NU memiliki
komitmen tinggi dalam memerangi radikalisme dan terorisme melalui
FKPT. Anggota jaringan Muslimat NU adalah kaum ibu yang sangat
strategis untuk diedukasi sekaligus mengedukasi tentang bahaya
radikalisme dan terorisme. Harapannya para kaum ibu bisa menjadi garda
terdepan dalam menjaga keluarga dan juga generasi anak bangsa untuk
terhindar dari paham radikal dan juga upaya tindakan terorisme. Kita
punya tugas dan tanggung jawab menjaga NKRI damai bahagia dan
sejahtera.

“Banyak paham radikal masuk dalam lingkungan unit unit keluarga
melalui banyak metode dan pendekatan. Untuk itu melalui FKPT
diharapkan mampu mengoordinasi secara terpadu dan integratif dengan
merangkul semua elemen termasuk kaum ibu untuk mencegah berkembangnya
radikalisme dan terorisme. Terutama dimulai dari keluarga.
Implementasi pencegahan yang dilakukan FKPT berbentuk penelitian,
sosialisasi, pelatihan, seminar dan gerakan moral bersama,” urai
Khofifah.

Lebih lanjut mantan Menteri Sosial ini menjelaskan bahwa dewasa ini,
banyak penyebaran paham radikal dilakukan di kalangan anak muda.
Karenanya setiap unit keluarga harus peka dan responsif jika ada
anggota keluarga yang mulai terindikasi tersusupi unsur radikalisme.

Diharapkan melalui FKPT masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi
aktif untuk mencegah berkembangnya paham radikal dan aksi terorisme.
Forum ini mengajak masyarakat melindungi ketentraman wilayahnya dari
susupan kelompok radikal dan terorisme.

“Ibu-ibu besar pengaruhnya. Sangat tangguh menghadapi berbagai
persoalan dan bahkan kekerasan. Apalagi rata-rata angggota Muslimat NU
adalah tokoh agama di masyarakatnya,” tutunya.

Khofifah berharap seluruh elemen masyarakat bergandeng tangan menjaga
integritas kebangsaan generasi bangsa dan menjaga anak-anak dari
pengaruh ajaran yang dapat menganggu integritas bangsa, persaudaraan
dan persatuan dan perlu waspada terhadap setiap gerakan radikal.