Muslim Moro Bentuk Aliansi Anti ISIS

Zamboanga – MILF dan MNLF dua kelompok muslim di Moro bersatu untuk membentuk aliansi anti kelompok ekstrimis yang berfiliasi ke ISIS yang selama ini beroperasi di Filipina Selatan.

Dalam sebuah pernyataan bersama, Mohaqher Iqbal dari Front Pembebasan Islam Moro dan Datu Muslimin Sema dari Front Pembebasan Nasional Moro mengumumkan telah menandatangani sebuah kesepakatan persatuan yang bertujuan untuk melakukan tindakan keras terhadap kelompok militan yang berafiliasi ke ISIS di wilayah Mindanao Tengah.

“Kesatuan dan kerjasama yang lebih erat dapat mencegah militan menembus masyarakat Bangsa Moro di provinsi Cobato selatan, Sarangani, dan Sultan Kudarat,” demikian pernyataan bersama MILF dan MNLF seperti dikutip dari Anadolu yang diambil pada laman www.sindonews.com, Selasa (9/1/2018).

Iqbal menyatakan bentuk kesepakatan yang tertuang dalam aliansi tersebut antara MILF dan MNLF akan melakukan intervensi bersama, saling membantu, berbagi informasi dan jika diperlukan akan membagi kekuatan untuk menghalau kelompok bersenjata yang berafiliasi ke ISIS agar tidak terjadi infiltasi dalam kelompok mereka.

Dalam aliansi tersebut, kursi panel perunding perdamian MILF dan anggota Komisi Transisi Bangsamoro menambahkan MILF dan MNLF membentuk”Dewan Koordinasi Bersatu Biwang Bangsamoro”.

Sema, yang memimpin Kongres Rakyat Nasional Bangsamoro MNL, mengatakan bahwa kesepakatan yang membentuk dewan Biwang murni merupakan tindakan persatuan dan kerjasama anatara MNLF dan MILF.

“Tujuan kami adalah untuk menjamin keamanan dan perlindungan masyarakat terhadap unsur-unsur buruk yang ingin menabur tindakan teroris di daerah yang dilindungi oleh Biwang,” tandasnya.

Sementara Iqbal, menggambarkan dewan tersebut sebagai kunci yang baik untuk membangun perdamaian dan ketertiban yang berkelanjutan, dengan mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan usaha perdamian dengan pemerintah ternoda oleh kelompok yang disebut ISIS.

Daerah Biwang meliputi kota-kora Sto. Nino dan Danau Sebu di Catabato Selatan; Bagumbayan, Senator Ninoy Aquino, dan Palimbang di Sultan Kudarat; dan Maitum, Maasim, dan Kiamba di Sarangani.

Pada bulan Maret 2004, MILF dan pemerintah menandatangani sebuah kesepakatan damai. Sementara MNLF menandatangani sebuah kesepakatan dengan pemerintah pada bulan September 1996.