Jakarta – Kepala Badan (Kaban) Penelitian, Pengembangan (Litbang) dan Pendidikan, Pelatihan (Diklat), Kementerian Agama (Kemenag) Suyitno menegaskan, pentingnya musik sebagai sarana untuk mempromosikan moderasi beragama dan menjaga keberagaman di Indonesia.
Menurut dia, musik bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga merupakan alat untuk membangun keberagaman umat, dan mempromosikan moderasi beragama. “Musik memiliki makna yang dalam, dengan musik, kita bisa bersujud atau bertasbih. Musik juga bisa digunakan sebagai instrumen untuk mendekatkan diri kepada Tuhan,” ujar Suyitno dalam keterangannya, Kamis (19/10).
“Ini bukti konkret, bagaimana musik dapat mempersatukan beragam elemen dalam masyarakat, dan menjadikan keberagaman sebagai salah satu aset terbesar Indonesia,” imbuhnya.
Dari acara yang dihelat Balai Litbang Agama Makassar ini, menurut dia tidak hanya mempertunjukkan bakat-bakat musik terbaik di Indonesia. Tetapi menjadi wujud nyata bagaimana seni dan budaya, dapat digunakan sebagai alat untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama.
Dalam grand final lomba musik moderasi beragama bagi kalangan generasi Z tersebut melahirkan juara. Di antaranya Juara 1 diraih Donny Evans (Banjarmasin), juara 2 Indiva Voice (Medan) dan juara 3 Abihome Team (Palembang).
Didapuk sebagai juri Dik Doank mengatakan, hidup itu bukan perihal menang ataupun kalah. Tetapi, harus selalu siap kapan pun untuk berkompetisi.
“Yang menang harus banyak istighfar dan yang kalah harus bersyukur, karena suatu saat kita akan di bawah, dan juga suatu saat kita akan di atas,” ucapnya.