Tulungagung – Menyongsong Pilkada serentak yang sebentar lagi akan digelar, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tulungagung menyerukan pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara damai tanpa isu berbau suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) karena berpotensi memecah belah keutuhan masyarakat.
“akan menjadi tidak elok jika pelaksanaan pilkada nanti diwarnai isu berbau SARA. Tulungagung yang guyub dan ayem tentrem harus kita jaga bersama,” kata ketua MUI Tulungagung Muhammad Hadi Mahfudz di Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (16/1/2018).
Dikutip dari laman www.solopos.com di daearah Tulungagung sempat beredar di medsos isu SARA. Gus Hadi mengaku khawatir suhu politik yang mulai memanas dimanfaatkan pihak tertentu untuk mencari keuntungan, misalnya dengan menebar isu berbau sentimen agama dari masing-masing calon.
“urusan politik dan urusan agama jangan dicampur aduk. Berpolitiklah secara sehat. Kami berharap masing-masing calon serta seluruh pendukungnya bisa membawa momentum pilkada dengan berpolitik secara sehat,” ujarnya.
Tak hanya masalah SARA, Gus Hadi juga mengimbau para calon dan seluruh masyarakat bertanggungjawab dalam menggunakan hak pilihnya nanti.
“Gunakan hak pilih sesuai hati nurani. Jangan ada transaksi dan jangan pula ditransaksikan demi kepentingan sesaat. Masyarakat harus cerdas dengan menolak segala bentuk politik uang,” ujarnya.
Saat ini, bakal calon yang mulai diserang dengan isu SARA adalah petahana Syahri Mulyanto. Namun hingga saat ini belum memberikan reaksi terlebih mengambil langkah hukum.