Batam – Posisi guru agama menjadi sangat penting tidak hanya di lingkungan pendidikan, tetapi untuk umat. Guru menjadi tulang punggung masyarakat dalam memberikan pencerahan terutama membentengi dari keyakinan dan ideologi yang salah.
Demikian ditegaskan Wakil Ketua Umum MUI Indonesia Kepri KH. Bambang Maryono, pada acara integrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam menumbuhkan harmoni kebangsaan bersama para tenaga pendidik agama di Batam, Kamis (7/11). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulanga Terorisme (BNPT) bersama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepulauan Riau dengan melibatkan 150 tenaga pendidik agama.
Dalam ceramahnya, Bambang Maryono menyampaikan bahwa tanggung jawab guru sebagai penjaga umat dilakukan dengan menjaga umat dari keyakinan dan ideologi yang salah. Selain itu, guru juga menjaga umat dari pola pikir yang salah sehingga umat terhindar dari dari perilaku dan gerakan menyimpang.
Karena tanggungjawab yang besar inilah, para pendidik agama dituntut untuk memahami dan mempunyai kemampuan keilmuan agama yang memadai agar anak didik tidak terperangkap dalam pemahaman agama yang salah. Kedangkalan dan kesalahan pemahaman salah satunya dikhawatirkan akan menjadi bibit radikalisme.
Mengakhiri ceramahnya, Bambang menghimbau agar guru juga tidak hanya menanamkan nilai agama, tetapi juga pemahaman kebangsaan yang kuat. Anak didik harus diberikan gambaran tentang indahnya bangsa Indonesia yang dari berbagai perbedaan suku, etnik, bahasa dan agama. Perbedaan ini adalah anugerah terindah bangsa yang harus dirawat oleh masyarakat dengan cara hidup berdampingan dalam damai, bukan sebaliknya.