Jakarta – MUI Kota Bandar Lampung bersama pemerintah menggelar dialog kebangsaan untuk milenial sebagai upaya pencegahan paham redikalisme-terorisme. Dialog tersebut berlangsung di Aula Fusa UIN Raden Intan Lampung, Senin (26/12).
Ketua MUI Kota Bandar Lampung, Amiruddin mengatakan beberapa bulan terakhir kasus terorisme dan bom bunuh diri marak terjadi. Sehingga perlu adanya penguatan pemahaman kepada generasi milenial untuk meminimalisasi kasus.
“Lampung sebagai pintu masuk Sumatera berpotensi sebagai daerah pelarian orang yang memiliki paham radikalisme, bahkan tak hanya lari tapi juga membuat gerakan. Sehingga dialog kebangsaan ini untuk mencegah, jangan sampai memapar ke generasi muda,” kata Amiruddin.
Menurutnya, paham radikalisme tidak semua negatif, namun paham radikalisme yang anti toleransi, anti NKRI, anti kebangsaan yang perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan perpecahan.
“Tidak semua radikal itu negatif. Paham radikalisme positif seperti radikal NKRI itu bagus,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung, Khaidarmansyah mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menyambut baik kegiatan tersebut. Ia berharap dapat meminimalisir paham radikalisme.
“Jadi dengan memberikan pemahaman terhadap radikalisme kepada kaum milenial maka bisa diminimalisir potensi itu di kalangan mahasiswa,” jelasnya.
Menurutnya, upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk meminimalisir radikalisme yakni dengan roadshow ke sekolah, karena basis pendidikan di sekolah.
“Pendidikan itukan tidak hanya kurikulum sekolah, tapi ada ekstrakurikuler termasuk pencegahan narkotika, pernikahan dini, dan paham-paham ini melalui pendidikan sekolah. Kemudian pendidikan kepemudaan, serta melalui FKUB untuk membentuk karakter anak bangsa,” ujarnya.