Jakarta – Sehari lagi fase masa tenang akan diberlakukan sebagai rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau agar masyarakat cerdas menyambut gelaran Pilkada serentak, 15 Februari mendatang. Selain itu, masyarakat juga diminta dewasa dan bertanggungjawab dalam menyalurkan hak pilihnya.
“Untuk seluruh masyarakat, manfaatkan Pilkada ini secara normal, wajar dan bukan peristiwa luar biasa. Memilihlah dengan cerdas, dewasa, dan bertanggung jawab,” kata Haedar Nashir di Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Imbauan itu bukan hanya untuk umat Islam tetapi juga seluruh masyarakat. Ia berharap, tokoh-tokoh masyarakat terus ikut memberikan imbauan agar semua bisa merawat kebersamaan, tenggang rasa, dan saling berjiwa besar.
“Bagi umat islam, sebagaimana karakter islam Indonesia yang tawasuth, moderat, mari kedepankan keteladanan untuk menciptakan kedamaian,” imbuh Haedar.
“Untuk umat Islam, kita berharap tetap sebagaimana karakter Islam Indonesia yang tawasuth, yang moderat, untuk bisa mengedepankan keteladanan dan suasana damai,” kata dia.
Pilkada serentak ini diikuti 101 daerah di seluruh Indonesia. Pilkada serentak gelombang kedua meliputi pemilihan di tujuh provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota. Dari rangkaian Pilkada serentak itu, Pilkada DKI Jakarta paling ‘panas’. Tiga pasang calon yaitu Agus Yudhoyono-Silviana Murni (1), Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat (2), dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (3), bersaing keras untuk memimpin ibukota lima tahun depan.
Ironisnya, persaingan ketiga calon itu telah menciptakan ‘api’ permusuhan yang menyulut terjadinya beberapa keributan. Salah satunya kasus penistaan agama yang melibatkan calon petahanan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kasus ini berbuntut terjadinya aksi besar-besaran yang dinamai Bela Islam. yang membuat suasana ibukota sempat beberpa kali memanas.