Jayapura – Sebagai upaya menjaga papua tetap aman dan damai, Majelis Rakyat Papua (MRP) Pokja Agama bersama FKUB Kabupaten Jayapura, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda mendeklarasikan sikap menolak aksi terorisme, radikalisme, separatisme dan rasisme di Papua.
Anggota MRP Pokja Agama, Tonni Wanggai, menyebut, deklarasi ini sebagai reaksi terkait penangkapan terduga teroris yang dilakukan aparat kepolisian di Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (5/12) lalu.
“Deklarasi kita lakukan di Sentani karena pekan lalu terjadi penangkapan terduga teroris beserta kelompoknya. Kita harapkan dengan deklarasi ini kita sama-sama menjaga situasi kamtibmas disini tetap aman dan damai menjelang natal dan tahun baru,” katanya.
Menurutnya, Papua merupakan tanah damai yang selalu menjunjung tinggi kerukunan dan toleransi umat beragama, sehingga pihaknya tidak ingin agar aksi terorime merusak hubungan damai yang sudah terjaga selama ini.
“Penolakan aksi terorisme, radikalisme dan separatis di papua merupakan bentuk komitmen pemerintah dan masyarakat untuk menjaga papua sebagai tanah damai menjelang perayaan natal dan tahun baru serta mensukseskan PON Papua tahun 2020 mendatang,” terangnya.
Senada dengan itu, Pendeta Albert Yoku selaku tokoh agama di Papua mengatakan, deklarasi menolak aksi terorisme dan radikalisme ini sejalan dengan program pemerintah yang telah mencangkan Kabupaten Jayapura sebagai zona integritas umat beragama.
“Papua adalah tanah damai, sehingga kita berupaya membentengi itu dengan menjunjung tinggi kerukunan umat beragama di Kabupaten Jayapura ini sehingga bisa menciptakan suasana aman dan damai. Apalgi kita umat nasrani akan memasuki natal dan tahun baru, tentu kita ingin suasana yang aman,” ujarnya.
Menurutnya, dengan persatuan yang kuat antara pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda dan seluruh komponen masyarakat maka kita dapat menangkal terorisme, radikalisme, dan separatisme.
“Yang paling dibutuhkan adalah persatuan antara kita, jangan mudah terprovokasi, jangan terpecah dengan isu yang berkembang. Karena dengan persatuan, maka kita dapat menangkal semua hal tersebut,” akunya.
Sementara itu, Kapolres Jayapura, AKBP Victor Dean Mackbon menyebut bahwa pasca-penangkapan terduga teroris dan penggeledahan sejumlah lokasi, situasi kamtibmas di Kabupaten Jayapura masih aman dan kondusif.
“Situasi saat ini masih aman dan kondusif. Kita melihat reaksi masyarakat di Kabupaten Jayapura ini memberikan respon yang bagus menolak aksi terorisme dan radikalisme, sehingga ini yang perlu dijaga bersama untuk menciptakan suasana yang aman dan damai,” bebernya.