Morotai, FKPT Center – Bupati Pulau Morotai, Benny Laos, mengungkapkan daerah yang dipimpinnya memiliki kerawanan yang tinggi terhadap terorisme dan peredaran narkoba. Minimnya sarana, prasarana dan aparatur keamanan disebut sebagai salah satu kendala pencegahan.
Dalam sambutan pembukaan kegiatan Dialog Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme di daerah perbatasan yang dilaksanakan oleh BNPT, Selasa (7/8/2018), Benny merinci jumlah aparatur keamanan yang ada di daerahnya. TNI AL dan AU yang masing-masing telah mendirikan pangkalan memiliki personel tak lebih dari 100 orang, sementara anggota kepolisian jumlahnya hanya 203 personil.
“Apalagi AD. Di sini yang ada baru sekelas Koramil, personenya Danramil dan anak buahnya saja,” kata Benny disambut tawa peserta.
Minimnya jumlah aparatur keamanan tersebut, lanjut Benny, bertolak belakang dengan luas wilayah Kabupaten Pulau Morotai yang mencapai 18.000 KM persegi. “Kami berharap kondisi yang ada di Morotai ini didengar. Luas wilayah kami sangat luas, sudah seharusnya dijaga oleh aparat dalam jumlah besar pula,” tambahnya.
Benny juga menyadari terorisme adalah kejahatan dengan dampak sosial ekonomi yang paling berbahaya. Atas dasar tersebut, dia berharap ada sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan pusat. “Substansi utama terorisme bukan soal orang bawa bom, bukan soal peledakan, tapi lebih pada keutuhan NKRI. Untuk menjaga NKRI dibutuhkan sinergi yang baik antara pusat dan daerah,” tegasnya.
Terkait sinergi itu sendiri, Benny menyebut yang juga dibutuhkan adalah dilaksanakannya program-program pencegahan terorisme dari pemerintah pusat di Morotai. Pihaknya menyampaikan ucapan terimakasih ke BNPT yang sudah menggelar dialog pelibatan masyarakat, namun kegiatan sejenis disebutnya tidak bisa dilakukan hanya sekali.
“Harus kami akui indeks pembangunan manusia di Morotai masih sangat rendah. Kehadiran BNPT dan Pak Ali Fauzi semacam ini sangat bagus, semoga bisa setiap saat diadakan di Morotai,” pungkas Benny.
Kegiatan Dialog Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme di Daerah Perbatasan di Morotai dilaksanakan oleh BNPT dengan menggandeng Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku Utara. Kegiatan ini menghadirkan 150 orang masyarakat dari berbagai elemen, antara lain aparat keamanan, tokoh masyarakat dan agama, perwakilan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, dan organisasi kemasyarakatan. [shk/shk]