Jakarta – Wakil Menteri Agama Romo H.R Muhammad Syafi’i menyatakan
toleransi dan moderasi beragama, merupakan bagian dari program asta
cita Presiden Prabowo Subianto.
“Asta cita Presiden Prabowo, salah satunya tentang toleransi dan
moderasi beragama, yang tertuang dalam poin ke-8 yakni memperkuat
penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan alam dan
budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai
masyarakat adil dan makmur,” katanya di Palu Kamis (28/11).
Penegasan itu disampaikan Wamenag saat memberikan arahan kepada
aparatur sipil negara (ASN) Lingkup Kantor Wilayah Kementerian Agama
(Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah.
“Ini merupakan program unggulan yang telah dilaksanakan oleh
Kementerian Agama. Program ini melawan lupa, bukan sesuatu yang baru,
Kita sudah lama sukses dalam melaksanakan toleransi dan moderasi
beragama,” katanya menegaskan.
Dia menjelaskan moderasi beragama yang menjadi program prioritas
Kementerian Agama harus dijaga untuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Karena persatuan dan kesatuan lebih mahal dari sumber daya apapun.
“Kuncinya adalah peran tokoh agama di Kementerian Agama,” ujarnya.
Romo mengingatkan, cara memperkuat toleransi dan moderasi beragama,
adalah dengan mengamalkan ajaran agama masing-masing dengan benar.
Dekat dengan agama dan taat kepada agama masing-masing. “Pada tataran
praktisnya, kata dia, agama apapun tetangga kita, kita tetap berbuat
baik,” ujarnya.
Menurutnya, jika umat melaksanakan agamanya, pasti dapat bermoderasi,
pasti bertoleransi. Sehingga ia menyerukan kepada ASN Kemenag, agar
mengamalkan agama dengan benar.
Ia bahkan memastikan jika ada pemuka agama apapun yang mengajarkan
untuk tidak tidak saling bertoleransi, tidak saling tolong menolong,
tidak membantu, hanya karena agamanya berbeda, patut dicurigai agenda
dari pemuka agamanya. Karena pasti agamanya tidak mengajarkan seperti
itu. Karena moderasi dan toleransi menjaga persatuan dan kesatuan.
(HP)