Minhati dan Ilham Murni Anggota Teror Filipina

Jakarta – Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan, Densus 88 Antiteror sudah kembali dari Filipina dalam rangka menginterogasi dua WNI di Filipina yang terlibat kegiatan terorisme. Densus 88 menginterogasi Minhati Madrais (istri Omarkhayam Maute) dan Muhammad Ilham Syaputra.

“Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, telah melakukan investigasi, dan interogasi terhadap kedua orang WNI yang ditangkap otoritas Filipina. Otoritas Filipina menyebutkan bahwa kedua orang itu adalah Minhati Madrais dan Muhammad Ilham Syaputra,” kata Martinus saat dikonfirmasi ‘Damailahindonesaku.com’, Jumat (24/11/2017).

Dari hasil investigasi Densus 88 dan Otoritas Filipina, mereka ditetapkan sebagai agen milisi yang berperan dalam aksi terorisme di Filipina. Mereka murni anggota kelompok teror yang selama ini ada dan berada di Filipina. Keduanya pun akan menjalaniproses hukum di Filipina.

Dikatakan, sebagaimana peraturan terhadap sebuah negara yang berdaulat, Polri menghormati hukum yang berlaku di Filipina. Dalam hal ini, Filipina juga melakukan proses hukum dan sudah menetapkan tersangka dan menahan. “Tetapi proses persidangan di sana belum dilakukan dan kita masih menunggu apa hasilnya,” ujarnya.

Polri pun akan mendata dan akan mengamati proses yang ada di Filipina. Data tersebut akan menjadi bahan bagi penyelidik untuk bisa mengembangkan informasi informasi tambahan dalam kaitan kelompok teror yang ada di indonesia

Sedangkan untuk anak-anak Minhati, Martinus belum bisa memastikan keberadaan mereka. “Yang saya tau mereka sudah lama ada di sana. Memang Minhati keluar masuk Filipina dan beberapa anaknya sudah berada di sana. Tapi saya tidak tau persis keberadaan mereka, apakah masih ada di Filipina atau kembali ke indonesia,” jelasnya.

Manhati Madrais merupakan salah seorang pemimpin pemberontak Filipina, Omarkhayam Maute. Dia diamankan kepolisian Filipina pada Minggu (5/11/2017). Sedangkan Muhammad Ilham Syaputra ditangkap lantaran diduga menjadi anggota kelompok militan ISIS Filipina, Maute.