Kairo – Pasukan keamanan Mesir menembak mati tiga tersangka militan ISIS yang diduga terlibat pembunuhan seorang pria Kristen Koptik. Pasukan keamanan Mesir baku tembak dengan militan ISIS saat mengejar mereka di daerah Abtal di provinsi Sinai Utara.
Dilansir Reuters, tiga militan tewas dan pasukan keamanan mengejar tiga lainnya. Pernyataan itu tidak disebutkan kapan mereka bertempur.
Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan sabuk bahan peledak meledak selama baku tembak. Tidak jelas apakah pembom itu adalah salah satu dari tiga militan yang menurut kementerian tewas. Tidak ada korban yang dilaporkan di antara pasukan keamanan.
Rincian yang diberikan oleh kementerian tidak dapat diverifikasi secara independen dan akses media ke Sinai utara sangat dibatasi. Kementerian mengatakan para militan yang tewas terlibat dalam pembunuhan Nabil Habashi, seorang Kristen Koptik berusia 62 tahun dari kota Bir al-Abd. Nabashi telah membangun satu-satunya gereja di daerah itu.
Militan menculik Habashi, seorang pedagang perhiasan, pada November 2021 dari Bir Al-Abd, dan menuntut uang tebusan sebesar 2 juta pound Mesir ($ 127.550 juta), kata seorang pejabat gereja. Afiliasi Daesh lokal di Semenanjung Sinai merilis video 13 menit yang menunjukkan Habashi berlutut, dengan tiga pria berpakaian hitam berdiri di belakangnya.
Salah satu pria itu tampaknya menembak Habashi di belakang kepalanya. Tidak jelas kapan Habashi terbunuh. Mesir sedang memerangi pemberontakan yang dilakukan Daesh (ISIS) di Semenanjung Sinai yang meningkat. Setelah militer menggulingkan presiden Islam terpilih pada tahun 2013.
Militer telah turun tangan setelah protes massal terhadap pemerintahan satu tahun presiden yang memecah belah. Pemberontak telah melakukan sejumlah serangan, terutama menargetkan pasukan keamanan dan minoritas Kristen.