Militer Filipina Kejar Calon Pemimpin ISIS Asia Tenggara

Manila – Tewasnya pemimpin tertinggi ISIS Asia Tenggara, Isnilon Hapilon dan Omar Maute yang menjadi sekutunya dalam teror di Marawi, Filipina, tidak serta merta ancaman teror berakhir. Isnilon Hapilon, dinyatakan tewas dalam serangan pasukan militer Filipina untuk mengakhiri pengepungan berbulan-bulan yang telah memakan ratusan jiwa di Marawi.

Isnilon Hapilon yang juga tokoh kunci kelompok militan Abu Sayyaf muncul sebagai pemimpin ISIS Asia Tenggara saat sebuah video menyebar pada 2016 lalu yang menunjukkan kelompok itu mendorong para ekstremis bersatu di bawah kepemimpinannya. Sementara Omar Maute adalah salah satu pemimpin militan Maute, kelompok yang berakar dari pemberontakan Muslim di Mindanao.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Isnilon Hapilon dan Omar Maute adalah dua ekstremis terakhir yang menjadi tokoh kunci dalam pertempuran di Marawi, setelah Abdullah Maute, saudara Omar, dilaporkan tewas bulan lalu. Namun, kabar itu tidak pernah terkonfirmasi. Isnilon Hapilon memegang peran kunci ISIS dalam mendirikan basis di Asia Tenggara sementara untuk kelompok militan itu kehilangan wilayah di Timur Tengah.

Sementara itu, tentara Filipina, Selasa (17/10/2017) dilaporkan mengejar seorang warga Malaysia yang diduga akan menjadi pemimpin ISIS Asia Tenggara yang baru setelah tewasnya Isnilon Hapilon. Nama pria yang yang diburu itu adalah Mahmud Ahmad dan sudah diburu tentara Filipina selama lima bulan pertempuran di kota Marawi yang sudah menewaskan lebih dari 1.000 orang.

“Mahmud Ahmad masih menjadi buruan bernilai tinggi dalam operasi yang masih digelar ini. Dia merupakan satu dari 20-30 anggota militan, termasuk delapan warga asing, yang masih bertahan di kota Marawi. Mereka masih menyekap 20 orang sandera,” kata juru bicara militer Filipina, Mayjen Restituto Padilla.

Pakar terorisme dari Sekolah Studi Internasional, S Rajaratnam Singapura, Ahmad Kumar Ramakrishna mengatakan, Mahmud Ahmad berpeluang besar menjadi pemimpin baru ISIS di Filipina Selatan. Dia dikabarkan berprofesi sebagai dosen di Malaysia dan dituding sebagai orang bertanggung jawab atas penggalangan dana dan rekrutmen anggota baru dari luar negeri.

Ahmad Kumar Ramakrishna mengatakan, Mahmud Ahmad, mungkin bisa naik memimpin pasukan ISIS di FIlipina selatan dan berhubungan dengan para petinggi di Timur Tengah. Sebagai perekrut anggota militan di Asia Tenggara, belum diketahui berapa banyak tang sudah direkrutnya. Sebelumnya, ratusan militan diyakini telah berbondong-bondong ke Timur Tengah untuk berperang bersama ISIS, terutama dari Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar dan Filipina.