Maputo – Setidaknya 50 orang telah tewas dipenggal oleh kelompok militan di Provinsi Cabo Delgado, Mozambik, Afrika Selatan. Para militan itu terkait dengan kelompok ISIS yang pernah menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah beberapa tahun lalu.
Mengutip laporan BBC, Selasa (10/11) para militan tersebut melakukan serangkaian serangan ke desa-desa di Mozambik dalam beberapa hari terakhir. Di sebuah desa memperlihatkan lapangan sepak bola berubah menjadi tempat eksekusi di mana para penyerang memenggal kepala dan mencincang tubuh korban.
Bernardino Rafael, komandan jenderal polisi Mozambik, mengatakan selama briefing hari Senin bahwa para penyerang menculik wanita dan anak-anak serta membakar sejumlah rumah.
“Mereka membakar rumah-rumah kemudian mengejar penduduk yang melarikan diri ke hutan dan memulai dengan tindakan mengerikan mereka,” kata Rafael sebagaimana dilaporkan Al Jazeera.
Provinsi Cabo Delgado yang kaya gas di Mozambik telah menjadi lokasi beberapa serangan yang dilakukan sejak 2017. Hingga 2.000 orang telah tewas selama konflik, sementara sekitar 430.000 lainnya kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah Mozambik telah meminta bantuan internasional untuk menghentikan pemberontakan, karena banyak yang menyerukan diakhirinya konflik secara damai.
Pekan lalu, sedikitnya 40 orang yang melarikan diri dari kekerasan ekstremis di Mozambik utara tenggelam ketika kapal mereka tenggelam.