Burkina Faso – Serangan kelompok militan radikal kembali terjadi di Burkina Faso. Kali ini, militan radikal menyerang sebuah desa dan pasukan keamanan di utara dan timur Burkina Faso. 15 warga sipil dan satu orang tentara juga dinyatakan tewas.
Dilansir AFP, Kamis (20/5/2021) kebangkitan kekerasan brutal yang dilakukan kelompok militan radikal di negara Afrika Barat telah memaksa lebih dari 16 ribu orang meninggalkan rumah mereka dalam 2 minggu terakhir. Hal itu juga memicu serangan baru oleh militer.
Serangan pada Selasa malam waktu setempat menargetkan sebuah desa di dekat Kota Tin-Akoff di utara tempat orang-orang merayakan pembaptisan, menyebabkan 15 tewas dan satu luka-luka, kata Gubernur Wilayah Sahel Burkina, Kolonel Salfo Kabore dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan bahwa semua korban tewas adalah laki-laki.
Kabore mengatakan para penyerang membakar dusun terdekat tempat pasukan dikerahkan untuk membantu orang dan melakukan operasi pencarian. Sebuah sumber keamanan mengatakan serangan pada Rabu menggunakan alat peledak menghantam konvoi militer di timur negara itu, serangan itu menewaskan tentara setempat.
Militan radikal di wilayah tersebut sering menggunakan bom pinggir jalan terhadap target mereka. Daerah Tin-Akoff telah mengalami dua serangan sejak 8 Mei, dengan masing-masing tiga orang tewas.
Negara miskin Afrika Barat itu telah menderita serangan militan sejak 2015, dengan lebih dari 1.300 orang tewas dan satu juta orang terlantar.
Dalam menghadapi serangan yang memaksa lebih dari 17.000 orang mengungsi, tentara melancarkan operasi di utara pada 5 Mei. Operasi tersebut, bernama Houne – Dignity in the Fula, atau Peul, bahasa – diperkirakan akan berlangsung lebih dari sebulan.