Jakarta – Sembilan orang, termasuk seorang polisi, tewas dan 28 orang
lainnya cedera dalam serangan penembakan langka di dekat masjid Muslim
Syiah di ibu kota Oman, Muscat. Ketiga penyerang juga tewas oleh
pasukan keamanan selama insiden di daerah al-Wadi al-Kabir, menurut
pernyataan kepolisian dikutip Reuters, Senin (15/7/2024).
Polisi tidak memberikan rincian tentang identitas korban dan orang
bersenjata, atau motifnya. Namun pemerintah Pakistan mengatakan empat
warga Pakistan termasuk di antara mereka yang tewas dalam “serangan
teroris” di Masjid Imam Ali. Pemerintah India juga mengatakan satu
warganya tewas.
Kelompok militan ISIS mengklaim tiga anggotanya terlibat dalam
serangan itu. Para pendukung kelompok itu merayakan penembakan itu di
jaringan media sosial.
ISIS telah berulang kali menargetkan upacara, prosesi, dan jemaah
Syiah di negara-negara seperti Irak, Afghanistan, dan Pakistan. Namun,
mereka belum pernah mengklaim serangan di Oman, tempat Syiah merupakan
minoritas.
Video menunjukkan kerumunan orang berlarian mencari perlindungan di
dalam halaman masjid saat suara tembakan terdengar. Para jemaah
berkumpul di sana pada malam hari raya Syiah Ashura.
Pernyataan polisi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan
mengatakan penyelidikan atas keadaan insiden tersebut sedang
berlangsung. Pernyataan itu juga menekankan, “Pentingnya memperoleh
informasi dari sumber resmi dan mengabaikan informasi yang tidak dapat
diandalkan.”
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan dia “sangat sedih”
oleh serangan itu dan hatinya “berduka cita kepada keluarga korban”.
“Saya telah menginstruksikan kedutaan Pakistan di Muscat untuk
memberikan semua bantuan yang mungkin kepada yang terluka dan
mengunjungi rumah sakit secara langsung,” tulis dia di X.
Dia menjelaskan, “Pakistan berdiri dalam solidaritas dengan Kesultanan
Oman dan menawarkan bantuan penuh dalam penyelidikan.”