Idlib – Para anggota militan ISIS memang banyak yang tiarap pasca keruntuhan organisasi teroris itu sejak akhir 2018 lalu. Namun seperti yang diramalkan banyak pihak, sel-sel tidur ISIS itu diperkirakan akan kembali berupaya untuk bangkit di kemudian hari.
Terbukti, dari laporan kelompok militan pro pemerintah Suriah, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), militan ISIS yang cukup berpengaruh di kota Idlib, Suriah, mulai melancarkan kampanye militer melawan kelompok-kelompok militan bersaingannya.
Menurut HTS, pasukan yang dominan di Idlib, kubu kuat pemberontak terakhir di Suriah, pada Minggu (28/6/2020) mulai menyerang desa-desa di bagian barat Idlib yang ditempati banyak militan lainnya.
HTS yang memonitor perkembangan perang di negara itu, pihaknya dan para kombatan HTS menyerbu Desa Arab Saeed di Idlib. Mereka menangkap beberapa militan, termasuk seorang pemimpin kelompok Hurras al-Din.
Hurras al-Din adalah salah satu dari beberapa faksi militan yang telah beroperasi di Suriah barat laut. Kelompok itu merupakan afiliasi utama Al-Qaida di negara yang dikoyak perang itu.
Sebelum memutus hubungan secara resmi dengan kelompok militan global itu pada 2016, HTS dianggap sebagai cabang Al-Qaida di Suriah. Ketika itu, kelompok itu dikenal sebagai Front al-Nusra.
Penindakan keras itu dilakukan hampir dua minggu setelah beberapa kelompok militan, termasuk Hurras al-Din, mengumumkan pembentukan ruang operasi bersama untuk mengkoordinasi berbagai upaya dalam perang melawan pasukan pemerintah Suriah dan pasukan yang bersekutu.
Pemerintahan setempat di Idlib yang didukung HTS mengeluarkan pernyataan Minggu (28/6/2020), mengatakan tidak ada kelompok bersenjata yang diperbolehkan beroperasi di Kota Idlib, kecuali mereka yang berafiliasi dengan HTS.