Jakarta – Kelompok intelijen dari Amerika Serikat (AS) SITE menyatakan
bahwa kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kongo
dan menewaskan lima orang.
Diketahui, SITE yang mengkhususkan diri dalam memantau kelompok ISIS,
mengatakan pada Sabtu (10/8/2024) bahwa Negara Islam Provinsi Afrika
Tengah (ISCAP) telah mengaku bertanggung jawab atas serangan di
Provinsi Tshopo.
“ISIS menyatakan bahwa para pejuang menembak sebuah pos milisi di
sebuah desa di Tshopo dan menewaskan tiga personel,” kata kelompok itu
dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP pada Minggu (11/8/2024).
Para kelompok atau pejuang ISIS juga kemudian mengarahkan senjatanya
ke arah umat Kristen di dalam desa tersebut.
Pernyataan itu menambahkan bahwa kelompok itu juga telah membakar
lebih dari 50 rumah.
SITE juga mengatakan dalam pernyataannya bahwa ISCAP sebelumnya tidak
melakukan operasi di wilayah Tshopo.
Sementara kelompok ISIS menggambarkan ADF adalah sekutu Pasukan
Demokratik sebagai cabangnya di Afrika tengah.
ADF berjanji setia pada ISIS pada 2019, yang telah mengaku bertanggung
jawab atas sejumlah serangan ADF dan menggambarkan ADF sebagai
afiliasi regionalnya.
Kelompok tersebut, yang awalnya terdiri dari pemberontak Uganda yang
mayoritas beragama Islam, telah hadir selama tiga dekade terakhir di
Republik Demokratik Kongo bagian timur, dan menewaskan ribuan warga
sipil.
Sejak akhir 2021, tentara Kongo dan Uganda telah melakukan operasi
gabungan melawan ADF di Kivu Utara dan provinsi tetangga Ituri, namun
sejauh ini gagal menghentikan serangan mematikan terhadap warga sipil.
Sebelumnya, Republik Demokratik Kongo terlibat dalam beberapa konflik,
khususnya di wilayah timur.
Yakni di mana puluhan kelompok bersenjata baik dari Kongo maupun
negara-negara tetangga telah beroperasi selama 30 tahun.