Mewaspadai Keterlibatan Perempuan Dalam Aksi Terorisme

Lamongan – Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) melakukan penelitian atas keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme. Penelitian ini melibatkan responden dari berbagai kalangan diantaranya, tokoh masyarakat, tokoh agama, anggota TNI, Kejaksaan Negeri, Kepolisian, pensiunan Polri hingga sejumlah wartawan media cetak dan elektronik di Gedung SKJ Polres Lamongan, Jumat (12/10/2018) akhir pekan kemarin.
Dikutip dariTribunnews.com, Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung mengatakan tindak terorisme memang masih harus diwaspadai, termasuk juga adanya keterlibatan kaum perempuan dalam aksi terorisme.
“Lamongan dipilih sebagai salah satu lokasi penelitian bersama sejumlah daerah lain yang ada di Indonesia,” kata Feby.
Feby berharap dari penelitian ini akan lahir sejumlah kebijakan dan bisa diterapkan di Lamongan untuk bisa menangkal tindak terorisme.
“Dengan penelitian ini, kami berharap agar nantinya bisa ditindaklanjuti untuk melakukan upaya-upaya nyata menangkal tindak terorisme,” jelasnya.
Sementara undangan yang hadir diminta mengisi kuisioner berisikan tentang pandangan masyarakat terkait tindak terorisme. Terutama keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme. Selain itu, mereka yang hadir diminta untuk menyampaikan pendapat dan masukannya terkait persoalan terorisme di Indonesia.
Menurut peneliti STIK, program yang direncanakan pusat studi STIK memiliki sejumlah program, yaitu program jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
“Dengan adanya pusat studi ini kita sudah bisa membentuk bagaimana pola-pola sosialisasi,” ucapnya.