Meski Sudah Jadi Kota Paling Toleran, Singkawang Terus Perkuat Moderasi Beragama

Meski Sudah Jadi Kota Paling Toleran, Singkawang Terus Perkuat Moderasi Beragama

Singkawang – Kementerian Agama Kota Singkawang kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat moderasi beragama sebagai program prioritas. Kepala Kemenag Singkawang, Muhlis, menekankan bahwa moderasi bukan sekadar slogan, melainkan sikap hidup yang harus dijalankan setiap hari.

“Moderasi beragama tidak cukup hanya dibicarakan, tapi perlu diwujudkan dalam tindakan nyata. Untuk itu dibutuhkan kerja sama pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat agar sejalan,” ungkap Muhlis dalam Event Implementasi Berbasis Lokasi Kampung Moderasi Beragama di Aula SMKN IV SPP, Kelurahan Sijangkung, Kecamatan Singkawang Selatan beberapa waktu lalu.

Muhlis menilai, moderasi beragama adalah fondasi penting terciptanya kehidupan sosial yang damai dan toleran. Ia mengingatkan bahwa keragaman suku, budaya, hingga agama adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Karena itu, Singkawang yang dikenal sebagai kota paling toleran di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut (2021–2023) dan berada di posisi kedua pada 2024, harus terus menjaga capaian tersebut.

Pada kegiatan tersebut, Muhlis juga meminta testimoni dari para tokoh agama di Kelurahan Sijangkung. Perwakilan Islam, Kristen, Katolik, dan Buddha sepakat bahwa toleransi di wilayah itu berjalan baik, terbukti dari sejumlah kegiatan lintas agama yang telah dilakukan bersama.

Lurah Sijangkung, Kristina Suryati, memaparkan bahwa wujud nyata moderasi di lingkungannya tercermin dari berbagai kegiatan kolaboratif, mulai dari gotong royong, kerja bakti, hingga perayaan hari besar keagamaan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat tanpa memandang latar belakang.

Kasi Bimas Islam Kemenag Singkawang, Miftahul Khair, menambahkan bahwa kegiatan kali ini merupakan rangkaian kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di Kelurahan Nyarumkop pada Agustus lalu. Baik Sijangkung maupun Nyarumkop, sejak 2023 ditetapkan sebagai rintisan Kampung Moderasi Beragama di Kota Singkawang. Melalui program ini, Kemenag berupaya membawa nilai moderasi beragama ke level paling dasar: kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan pendekatan berbasis lokasi, moderasi tidak hanya dipahami sebagai wacana nasional, tetapi hadir dalam praktik sosial di lingkungan warga.