Seluruh organisasi Masyarakat (ormas) Islam yang hadir menyuarakan bersatu untuk Palestina menjadi momen penting untuk tetap satu dan kokoh melambaikan merah putih sebagai panji dan simbol kesatuan dalam kebhinnekaan bangsa Indonesia. Bukan panji yang pernah muncul menyuarakan khilafah yang telah dibubarkan oleh pemerintah, walau masih terkadang melambai jika terjadi aksi atau reuni aksi yang mengerahkan tidak sedikit massa di Jakarta dan seluruh pelosok nusantara.
Reaksi gelombang massa seluruh dunia muncul akibat kebijakan sepihak presiden Amerika Serikat Donald Trump yang melakukan pemindahan ibukota Israel dari Tel Afif ke Yerusalem. Demonstrasi dan aksi damai bergerak maju digelar di seluruh dunia oleh semua negara yang merespon keputusan Israel dan kebijakan sepihak Amerika Serikat.
Secara nasional masyarakat Islam Indonesia ikut menyuarakan penolakan terhadap keputusan Israel untuk menjadikan Jerusalem ibukota Israel. Tidak terkecuali umat Islam dan umat Kristiani pun ikut menolak keputusan aneh Trump tersebut. Dalam kacamata ini bisa kita lihat bahwa polemik Jerusalem bukan persoalan berdimensi agama, tetapi problematika kemanusiaan.
Aksi besar 17 Desember untuk dukung Palestina yang dimotori Majelis Ulama Indonesia harus tetap damai dan harmoni dalam suara persatuan dan kebhinnekaan bagi Indonesia dan tetap utuh dan kokoh dalam gema dan irama nurani masyarakat Palestina. Namun, demikian patut diwaspadai oknum yang memanfaatkan aksi besar penuh damai dengan melambaikan bendera ormas keagamaan yang telah dibubarkan oleh pemerintah.
Lambaian bendera merah putih sangat tepat mewarnai lautan massa ratusan ribu gelombang masyarakat Indonesia yang konsisten menyuarakan pokok permasalahan yang terjadi di Palestina. Majelis ulama Indonesia sebagai penggagas aksi akbar juga harus mewaspadai oknum yang membawa panji yang telah dilarang keberadaannya di Indonesia. Kita tentu berharap agar aksi akbar dan momen perjuangan suci tersebut memberi kesempatan bagi oknum yang galau menggunakan simbol dan panji yang bertentangan dengan Pancasila.
Lambaian merah putih wajib membangkitkan semangat jihad bangsa Indonesia dalam menyuarakan penindasan bagi bangsa Palestina yang mengalami penindasan dan penzaliman oleh Israel sebagai ‘Amerika kecil’ dan dimotori oleh Amerika sebagai ‘Israel besar’ yang telah berlangsung selama kurang lebih sepuluh dekade. Jika problematika Palestina bukan persoalan agama, maka demo akbar yang menghadirkan lautan massa juga semata tanggungjawab aparat keamanan mengawal dan menjaga aksi agar tetap damai sejuk dan kondusif. Segenap masyarakat yang hadir di Monumen Nasional memiliki tanggung jawab yang sama memelihara suasana yang lebih damai dan sejuk bagi semua peserta aksi akbar bersatu dukung Palestina.
Merah putih melambai bukti nyata dukungan masyarakat Indonesia kepada bangsa Palestina. Bendera Palestina tentu tidak sedikit yang juga akan berkibar sebagai simbol kebersamaan menolak segala bentuk penindasan dan penjajahan bagi masyarakat Palestina. Namun, kehadiran lambaian panji khilafah sangat tidak diharapkan karena sudah dibubarkan dan membawa misi ideologi yang tidak dianut oleh bangsa dan masyarakat Indonesia.
Mari sebarkan solidaritas kemanusiaan terhadap kondisi Palestina, namun tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.