Jakarta – Kota Jakarta akan menuju kota yang semakin modern dan
global. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus
melestarikan dan memajukan budaya dan kearifan lokal Betawi.
Dorongan itu diberikan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani. Ia
mengatakan, untuk menjadi Kota Global, Jakarta tidak boleh
meninggalkan nilai budayanya dan harus mulai memperkenalkan kembali
kebudayaan yang dimiliki. Salah satunya, dengan menampilkan ornamen
Ondel-ondel di berbagai kantor pemerintahan.
“Sangat penting melestarikan budaya Betawi karena meskipun Jakarta
akan menjadi Kota Global, Jakarta punya kebudayaan sendiri. Kalau
sekarang sudah hampir semua kantor pemerintah harus ada Ondel-ondel
sebagai ikon,” ujarnya, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa
(3/12/2024).
Menurutnya, Jakarta harus bisa melestarikan dan menonjolkan
kebudayaannya seperti di daerah-daerah lain. Sehingga, budaya Betawi
tidak semakin hilang dan terlupakan oleh masyarakat.
“Jakarta itu sudah global karena kebudayaan Jakarta sendiri juga
banyak adaptasi dari banyak tempat, Pecinan, dan lain-lain. Tapi,
kalau tidak dilestarikan lama-lama bisa punah, kan sayang,” terangnya.
Rany mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta yang telah menampilkan
ornamen Ondel-ondel di berbagai kantor pemerintahan. Ia berharap,
berbagai ornamen khas lainnya, seperti batik Betawi bisa ditampilkan.
“Bisa dilanjutkan untuk mungkin ornamen-ornamennya yang lebih Jakarta.
Sekarang juga kan sedang menjajaki batik Betawi dengan gambar Monas
sampai Ondel-ondel,” bebernya.
Rany juga menilai perlunya sosialisasi dan edukasi yang lebih menarik
agar masyarakat berminat untuk mempelajari budaya Betawi. Pasalnya,
masih ada masyarakat yang tinggal di Jakarta namun tidak mengenal
budaya-budaya Betawi.
“Dinas Kebudayaan beserta jajaran Pemprov bisa lebih menyosialisasikan
lagi hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan DKI,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian
mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk memperbanyak program edukasi dan
kampanye berbasis komunitas guna meningkatkan minat masyarakat
terhadap kebudayaan Betawi.
Ia mencontohkan, upaya tersebut bisa dilakukan melalui kegiatan seni
seperti lenong, gambang kromong, dan tari Betawi yang bisa digelar di
ruang-ruang publik, termasuk di sekolah-sekolah.
“Ini sejalan dengan visi Jakarta sebagai Kota Global yang tetap
mempertahankan identitas lokalnya,” tandasnya.