Jakarta – Digitalisasi menjadi kunci percepatan pelayanan publik karena dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kualitas pelayanan publik. Digitalisasi tidak hanya berperan dalam akselerasi pelayanan publik tetapi juga dapat memperkuat upaya penanggulangan terorisme.
Hal tersebut dikatakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Abdullah Azwar Anas menjadi pembicara pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Tahun 2024 tentang Pengembangan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) BNPT yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (20/2,2024).
“Transformasi digital yang sedang dikerjakan pemerintah saat ini bukan hanya bertujuan mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan atau meningkatkan ease of doing business bagi investor. Lebih dari itu, transformasi digital juga diharapkan bisa mempermudah kerja BNPT dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme di Indonesia,” ujar Abdullah Azwar Anas.
Menteri PANRB mendorong agar BNPT turut menyukseskan digitalisasi pemerintahan yang menjadi agenda pemerintah saat ini, salah satunya dengan menginteroperabilitaskan berbagai aplikasi di internal BNPT. Anas juga mendorong agar BNPT memaksimalkan pemanfaatan platform digital yang telah dimilikinya agar penanggulangan terorisme semakin efektif dan efisien.
“Program digitalisasi di BNPT menjadi niscaya dan penting bagaimana agar kinerja organisasi di BNPT ke depan akan jauh lebih hebat dibanding dari sekarang yang telah dicapai. BNPT juga bisa mendorong sistem digitalnya agar target-target dapat dicapai dengan maksimal,” ungkapnya.
Dari segi kelembagaan, BNPT telah mengalami perkembangan kelembagaan sejak 2002 sampai dengan 2018. Hal ini ditandai dengan bertransformasinya Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme (DKPT) menjadi BNPT.
Menteri Anas menyebut akan diambil langkah strategis untuk memperkuat penanganan tindak pidana terorisme secara terpadu, melalui penguatan peran BNPT sebagai pusat analisis pengendalian krisis penanggulangan terorisme; serta pemanfaatan teknologi digital berupa artificial intelligence dan big data.
Kementerian PANRB merekomendasikan langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan oleh BNPT salah satunya melalui optimalisasi transformasi digital dalam pelaksanaan peran BNPT sebagai pusat analisis pengendalian krisis penanggulangan terorisme.
“Saya berharap BNPT dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara serius, fokus, efektif, efisien, dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat dan pemerintah,” ungkap Anas mengakhiri sambutannya.
Pada rakernas tersebut Menteri PANRB juga menyaksikan penandatanganan Pakta Integritas dan perjanjian kinerja di lingkup BNPT. Hadir pula dalam rakernas ini Plt. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Muhammad Tito Karnavian; Kepala BNPT Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si; dan Staf Khusus Menteri PANRB bidang Organisasi, Aparatur, dan Kepegawaian Donny Adityawarman.