Jakarta – Menteri Sosial Juliari P Batubara mengajak media untuk memperkuat optimisme masyarakat. Mensos yakin, optimisme dan kerja sama seluruh elemen masyarakat, berkontribusi besar dalam upaya serius pemerintah menangani dampak pandemi Covid-19.
“Media hendaknya membangun suatu optimistis karena kita sedang berperang melawan virus, wabah yang tidak terlihat dan kita tidak tahu sampai kapan,” kata Mensos dalam bincang-bincang bersama media yang tergabung dalam Forum Wartawan Sosial (Forwasos) secara daring di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Juliari, optimistis itu adalah modal utama sebagai bangsa selain kekompakan. “Memang mudah disampaikan tapi tidak mudah untuk direalisasikan, karena banyak unsur di dalamnya bisa politik, ekonomi dan lain-lain yang lebih mewarnai dibanding membangun optimisme kolektif,” ucapnya.
Terlebih lagi, lanjutnya, literasi media di masyarakat masih rendah, sehingga perlu membangun optimistis itu lewat berita-berita yang benar. “Saya sampaikan ke media, mari menyajikan berita yang membangkitkan optimistis. Kami sadar banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, kami juga terbuka untuk masukan dan kritik,” tambah Mensos Juliari yang akrab disapa Ari itu.
Selama penanganan pandemi COVID-19, masih ada pemberitaan yang muncul berdasarkan asumsi pribadi, sedangkan pandemi yang dihadapi adalah satu bencana yang tidak bisa diprediksi dan luar biasa dampaknya.
Menurut politikus PDI-P tersebut, pemerintah dihadapkan pada kebijakan yang tidak mudah dengan keterbatasan-keterbatasan data, anggaran dan lainnya, namun tetap harus memberikan perlindungan kepada warganya.
“Ini menggambarkan satu kompleksitas yang luar biasa. warga kita tahunya harus cepat, harus tepat sasaran dan sebagainya, sedangkan negara kita sejak penerapan otonomi daerah, memang tidak sentralistik lagi, tidak semua yang diputuskan pemerintah pusat bisa mulus di daerah. Ini bukan mencari pembenaran tapi kompleks,” katanya.
Dalam penanganan COVID-19, Kementerian Sosial bertanggung jawab terkait bantuan sosial, antara lain lewat bansos sembako dan bantuan sosial tunai (BST) bagi warga terdampak COVID-19.