Depok – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Prof. H. Muhammad Nasir, Ph. D, mengapresiasi penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan Universitas Indonesia (UI) terkait Pendidikan, Penelitian, Pengabdian terhadap Masyarakat dan Pengembangan kelembagaan dalam rangka penanggulangan terorisme.
Penandatanganan MoU yang dilakukan Kepala BNPT Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH dengan Rektor UI Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met ini dilaksanakan di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Senin (23/4/2018).
“Program-program ini sangat penting bagi kami, dan ini sudah kami lakukan sejak 2016. Tahun 2016 kami memetakan, 2017 kami melaksanakan dan tahun 2018 kami tindak lanjuti. Ini hal yang menjadi sangat penting, karena apa perkembangan yang namanya itu radikalisme, intoleransi ini selalu muncul,” ujar Muhammad Nasir.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, di saat mendekati Pilkada ini yang jadi sangat penting adalah jangan sampai negara kita ini di infiltrasi karena adanya Pilkada bergontok-gontokan. “Jangan sampai itu terjadi, Negara Kesatuan Republik Indonesia harus tetap kita pertahankan,” ujarnya.
Lalu selanjutnya menurutnya, dalam kaitan ini mahasiswa adalah pintu gerbang untuk memajukan Indonesia. Dan ini adalah langkah awal pihaknya dalam melakukan pengawasan yang ketat. “Kita juga ingin media membantu kepada pemerintah bagaimana Indonesia menjadi kondusif, jangan diprovokasi dalam media ini,” ujanrnya.
Dirinya memberikan contoh beberapa hari lalu adalah masalah dosen asing yang namanya dari Cina. Menurutnya pihaknya tidak ada kaitanya dengan itu. “Seharusnya bagaimana Indonesia berkolaborasi, tapi itulah media harus membantu menyiarkan kepada publik kerjasama dan menahan terhadap radikalisme. Kita tidak akan mentolerir radikalisme yang ada di Indonesia,” ucapnya.
Berkaitan dengan BNPT, pihaknya selama ini selalu mengajak Kepala BNPT ke berbagai perguruan tinggi untuk menyampaikan masalah pencegahan bahaya paham radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan karena Kepala BNPT lah yang bertanggung jawab penuh terhadap masalah terorisme di Indonesia.
“Demikian juga dengan UI karena perguruan tinggi yang ada di Indonesia yang Jakarta sebagai universitas besar adalah tulang punggung universitas yang ada di indonesia. Maka UI adalah pintu gerbang untuk menuju kelas dunia, ini yang menjadi sangat penting,” ujarnya mengakhiri.
Selain ratusan peserta dari mahasiswa pasca sarjana UI dan siwa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kuliah umum oleh Kepala BNPT ini dihadiri oleh para Wakil Rektor dan Dekan di linglkungan UI dan Kapolresta Depok Kombes Pol. Didik Sugianto. Sementara dari jajaran BNPT yang tampak hadir yakni Sestama BNPT Marsma TNI Dr. Asep Adang Supriyadi, Deputi I Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Deputi II Brigjen Pol. Budiono Sandi, Deputi III BNPT Irjen Pol. Drs. Hamidin, para Kepala Biro dan para Direktur.