Tasikmalaya – Menristek Dikti M. Nasir meminta mahasiswa Indonesia bisa mempertahankan empat pilar kebangsaan yaitu NKRI, Pancasila, UUD ’45, dan Bhinneka Tunggal Ika. Itu penting untuk menjaga wawasan kebangsaan mahasiswa dalam menghadapi ‘serangan’ ideologi asing.
“Para mahasiswa terutama para kader yang lahir dari Pendidikan Bele Negara (PBN) harus bisa menjaga keutuhan NKRI ditengah guyuran informasi yang sulit dibendung. Caranya yaitu dengan memperkuat pemahaman 4 Pilar Kebangsaan tersebut,” ujar Nasir saat membuka PBN Angkatan Ke-32 di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, Jabar, Senin (8/1/2018).
Menurutnya, perkembangan informasi tidak bisa dibendung lagi. Karena itu harus ada kewaspadaan terhadap perkembangan teknologi informasi. Juga pemanfaatannya dilakukan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
Dia mengingatkan kepada para mahasiswa untuk memilah berbagai informasi yang didapat dan tidak terpedaya oleh berita bohong atau hoaks.
“Kita tidak bisa bendung informsi yang masuk. Mahasiswa penting untuk mampu memilahkan informasi yang baik dan tidak baik. Bahkan dengan teknologi berkembang, hoaks muncul. Dengan informasi yang bisa mendistorsi bangsa Indonesia, kita sebagai mahasiswa, bela negara harus kita tingkatkan,” jelas mantan Rektor Undip Semarang ini.
Menristekdikti meminta kepada seluruh mahasiswa untuk tidak menjadi pribadi yang memecah belah dan selalu berbeda pendapat, melainkan menjadi pendorong perubahan.
“Jadilah pendorong perubahan, jadilah problem solver, bukan pengecut negara, bukan perkeruh negara, dorong perubahan,” pungkasnya.