Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengajak para santri untuk terlibat secara langsung menangkal radikalisme yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia.
“Selama ini ada pihak-pihak yang ingin memecah belah di antara kita. Makanya kita harus bisa menahan ancaman itu,” kata Imam Nahrawi saat menghadiri haul KH Usman Zahid di Pondok Pesantren Al Abror Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah, Sabtu pekan lalu.
Imam Nahrawi yang akrab dipanggil Cak Imam itu kemudian mencontohkan apa yang terjadi Tuban, Jawa Timur. Kejadian tersebut, merupakan salah satu tanda bahwa Indonesia dalam ancaman terorisme. Untuk itu peran semua pihak mulai dari orang tua, lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren sangat penting untuk menangkal paham radikal.
“Ada enam terduga teroris yang tewas di Tuban, empat di antaranya berasal dari Jawa Tengah. Makanya saya mengajak kepada warga nahdliyin untuk sama-sama mewaspadai bahaya radikalisme ini,” kata Menpora.
Menpora pun meminta santri-santri untuk waspada dan hati-hati terhadap ajakan-ajakan orang yang tidak bertanggung jawab. Dia juga meminta para santri juga aktif dalam upaya pemberantasan narkoba, yang menyasar ke semua kalangan masyarakat Indonesia.
“Narkoba bisa memutus mata rantai generasi karena perkembangannya sudah masuk dalam keluarga. Makanya semuanya harus diwaspadai,” kata Imam Nahrawi.