Menlu Retno Marsudi: Terorisme Tidak Terkait dengan Agama Islam

Washington DC- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, butuh upaya global untuk membangun counter narrative yang menyampaikan pesan bahwa Islam merupakan agama rahmatan lil alamin dan terorisme tidak terkait dengan agama apa pun, termasuk Islam.

Penegasan itu dikemukakan Menlu Retno ketika bertemu Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Paul Ryan di Washington DC. Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan arti penting Indonesia sebagai negara demokratis dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Ditegaskan, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dan negara demokratis terbesar ketiga di dunia yang menjunjung tinggi pluralisme dan kebinekaan, Indonesia merupakan mitra penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan serta membangun kemakmuran bersama.

Dalam pertemuan di Capitol Hill, Washington DC, (04/05/2017) waktu setempat, Retno menyampaikan bahwa Indonesia ingin mengembangkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi yang bersifat saling menguntungkan. Perekonomian kedua negara bersifat saling melengkapi (complementary) sehingga terdapat potensi yang sangat besar untuk terus mengembangkan kerja sama.

Sedangkan kerja sama di bidang pemberantasan radikalisme dan terorisme, Retno menegaskan, hal tersebut merupakan tantangan bagi semua negara dan diperlukan kerja sama lebih erat. Upaya penyelesaian atas isu ini memerlukan pendekatan hard dan soft power pada saat yang bersamaan.

“Pengkaitan agama dengan aksi terorisme bukan saja tidak benar, namun dapat menjadi sumber permasalahan baru,” katanya sebagaimana dilansir dari detik.com.

Retno juga meminta dukungan Kongres AS untuk mengembangkan kerja sama bilateral antarkedua negara. Sebagai dua negara demokratis, katanya, dukungan parlemen dan kongres penting dalam memperkuat kemitraan strategis kedua negara.

Selain hubungan bilteral, Retno dan Paul Ryan membahas situasi di Timur Tengah khususnya di Palestina. Retno juga menggarisbawahi komitmen dan dukungan Indonesia terhadap upaya kemerdekaan Palestina. Retno menegaskan, two state solution adalah solusi yang terbaik bagi penyelesaian konflik Palestina-Israel.

Hubungan parlemen kedua negara telah terjalin erat khususnya pasca bergulirnya reformasi di Indonesia. Kaukus Indonesia di Kongres AS terbentuk sejak tahun 2004 pada sesi Kongres ke-108. Kaukus ini kembali diluncurkan pada 14 November 2013 dengan jumlah anggota kaukus sebanyak 27 anggota Kongres AS.

Pasca pemilihan umum 2016, dengan banyaknya pergantian anggota Kongres AS, jumlah Kaukus Indonesia kini berjumlah 23 orang. Indonesia termasuk dalam House Democracy Partnership (HDP) yang beranggotakan 16 negara mitra AS yang dinilai penting untuk terus diperkuat kelembagaan demokrasinya.

Sejak tahun 2014-2016 setidaknya 7 kali kunjungan delegasi Kongres AS (Congressional Delegation) ke Indonesia. Untuk memperkuat dan tukar pengalaman tenaga ahli parlemen kedua negara, sejak 2014 telah dilakukan Legislative Partnership, kerja sama antara US – Indonesia Society (USINDO) dan Ketua Komite Luar Negeri House of Representative AS, Congressman Ed Royce. Program ini menekankan pada penguatan kapasitas dan program kelembagaan parlemen.