Menkominfo Ajak Mahasiswa Perangi Hoax

Menkominfo Ajak Mahasiswa Perangi Hoax

Kupang – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengajak ratusan mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Kupang bersama-sama memerangi berita bohong atau hoax yang marak terjadi jelang Pemilu 2019.

“Mari kita bersama-sama memerangi hoaks yang kini banyak tersebar di media sosial,” katanya saat memberikan kuliah umum kepada ratusan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kupang, seperti dikutip Antaranews.com, Selasa (26/3/2019).

Dalam sambutannya, Rudiantara mengatakan bahwa saat ini manusia Indonesia selalu diadu domba dengan berbagai informasi hoax yang menyebar di media soal.

“Padahal kita ini manusia bukan domba yang harus selalu diadu domba. Jadi adik-adik mahasiswa jangan mau diadu-adu,” tutur dia.

Dalam kuliah umumnya ia juga menunjukkan beberapa contoh berita-berita hoax yang menyebar di media sosial sejak Agustus 2018 hingga Februari 2019 ini.

Ia menyebutkan menurut catatan dari Kominfo pada Agustus 2018 lalu, ada sekitar 25 hoaks yang ditemukan di media sosial.

Baca juga : Belajar Dari Arab Spring, Hoaks Harus Diberangus Demi NKRI

“Setiap bulan jumlah hoax semakin banyak. selama Agustus jumlahnya mencapai 25 kasus, sementara pada Desember 2018 meningkat menjadi 75 kasus. Kominfo sendiri punya tanggung jawab untuk menyampaikan ke publik informasi-informasi hoax yang sudah menyebar,” ujar dia.

Hampir setiap bulan jelang Pemilu 2019, jumlah informasi hoax semakin banyak. Oleh karena itu dia mengharapkan agar mahasiswa di universitas Muhammadiyah tidak ikut dalam kelompk-kelompok orang yang menyebarkan hoax.

Ia juga memberikan contoh atau ciri-ciri hoaks yang sering menyebar di media sosial seperti whatsupp, facebook, atau media sosial lainnya.

“Ciri-ciri hoaks itu yang pertama tidak jelas siapa yang mengirim, karena suka diambil dari postingan yang akunnya tidak jelas juga,” paparnya.

Kemudian mereka mengatasnamakan kelompok atau golongan tertentu yang paling banyak lagi tertulis ajakan “ayo viralkan, atau ayo sebarkan”.