Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
(Menko Polhukam) Republik Indonesia, Hadi Tjahjanto, menegaskan
pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga persatuan dan kedaulatan
bangsa di era kemajuan teknologi yang pesat. Hal ini disampaikan pada
acara Pengukuhan Pengurus dan Dialog Kebangsaan BEM Nusantara yang
berlangsung di Kampus Universitas PTIQ, Jakarta, pada Selasa
(15/10/2024).
Dalam sambutannya, Menko Hadi mengingatkan bahwa mahasiswa memiliki
peran penting sebagai motor penggerak perubahan di Indonesia. Ia
menekankan bahwa sejarah bangsa tidak dapat dipisahkan dari kontribusi
kaum muda, khususnya mahasiswa, dalam menjaga persatuan dan memajukan
bangsa.
“Mahasiswa adalah agen perubahan yang harus aktif menjaga persatuan
bangsa. Kreativitas dan inovasi mereka sangat diperlukan untuk
menghadapi tantangan era modern,” ujar Hadi Tjahjanto dalam pidatonya.
Menko Hadi juga menyoroti tantangan bonus demografi yang akan dihadapi
Indonesia pada tahun 2030. Saat itu, Indonesia akan memiliki rasio
ketergantungan (dependency ratio) terendah, dengan mayoritas penduduk
berada pada usia produktif. Ia menyebut ini sebagai peluang emas untuk
meningkatkan produktivitas nasional dan mewujudkan visi Indonesia Emas
2045.
“Bonus demografi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan mencapai visi Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Menurut Hadi, kesuksesan visi tersebut bergantung pada kualitas sumber
daya manusia (SDM) yang unggul, kreatif, dan peduli terhadap persatuan
bangsa.
Lebih lanjut, Menko Polhukam menyampaikan bahwa mahasiswa memiliki
peran vital dalam menghadapi tantangan global, seperti penguasaan
teknologi, kemandirian ekonomi, serta peran aktif dalam memperkuat
persatuan bangsa.
“Mahasiswa harus sadar dan peduli terhadap isu-isu terbaru yang dapat
mengancam persatuan dan kedaulatan bangsa. Mereka harus menjadi
pelopor perubahan positif,” kata Hadi, mengajak mahasiswa untuk terus
berperan aktif dalam memajukan Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Hadi berharap agar kepengurusan baru BEM
Nusantara dapat menjadi kekuatan baru dalam merawat persatuan bangsa.
Persatuan dan kesatuan, lanjutnya, merupakan fondasi utama bagi
kesejahteraan Indonesia.
“Semoga pengurus baru BEM Nusantara dapat membawa Indonesia menuju
masa depan yang lebih baik, dengan merawat persatuan dan kesatuan
bangsa,” tutup Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.
Rektor PTIQ, Prof. Dr. KH. Nasarudin Umar, yang juga hadir dalam acara
tersebut, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga
harmoni di tengah keberagaman. Menurutnya, mahasiswa adalah pionir
dalam merawat kebhinekaan dan memastikan keberlangsungan persatuan di
tengah masyarakat yang majemuk.
“Saya mengajak semua mahasiswa untuk terus merawat kebhinekaan dan
menjaga persatuan demi terciptanya masyarakat yang harmonis,” ujar
Prof. Umar.
Dengan semangat yang dibawa oleh mahasiswa, baik Menko Polhukam Hadi
Tjahjanto maupun Prof. Umar berharap generasi muda Indonesia akan
terus memperkuat fondasi bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang lebih
baik di masa depan