Menko PMK Serukan Semangat Toleransi dan Saling Menghormati Antarumat Beragama

Jakarta – Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang beragama, tidak ada
satupun dari rakyat Indonesia yang tidak percaya akan adanya Tuhan.
Seperti yang tercantum dalam rumusan resmi dalam negara kita disebut
“Berketuhanan Yang Maha Esa”.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat memberikan sambutan
dalam Upacara Wisuda Bumi Tawur Agung Sasih Kesanga di Area Wisnu
Mandala Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta pada Minggu (10/03/2024).

“Kalau didalam internal umat beragama telah dibangun kebersamaan,
keserasian, toleransi, maka dengan agama yang lain akan lebih mudah
untuk membangun toleransi,” kata Menteri Muhadjir melalui keterangan
resmi yang diterima, Senin (11/3/2024).

Tema perayaan Hari Suci Nyepi tahun ini adalah “Sat Cit Ananda, Untuk
Indonesia Jaya”. Dalam bahasa Sanskerta, “Sat” berarti kebenaran,
“Cit” berarti kesadaran, dan “Ananda” berarti kebahagiaan.

Menko Muhadjir mengatakan makna dari tema itu adalah untuk selalu
mengedepankan kebenaran dalam setiap tindakan dan keputusan, membangun
kesadaran akan keberadaan diri, serta kebahagiaan bersama dalam
mencapai kemajuan bagi bangsa dan negara Indonesia.

Tawur Agung merupakan rangkaian upacara ritual yang disebut meracu
dengan tujuan mengimplementasikan Tri Hita Karana atau hubungan yang
harmonis antara alam sadar manusia dengan alam semesta, maupun
hubungan antar manusia.

Menggarisbawahi tema Hari Suci Nyepi 2024, Menko Muhadjir menghimbau
seluruh umat bergama terutama tokoh agama, pemimpin agama, para
Pandita, dan Pinandita untuk memimpin umatnya, para pemeluk agama
Hindu agar bisa melaksanakan ajaran dengan sebaik-baiknya dan
sebenar-benarnya.

Begitu juga untuk pemimpin agama yang lain. Harus bisa membangun
semangat kerukunan, kebersamaan dan toleransi bukan hanya antar umat
beragama tapi juga interen umat beragama.

“Tugas kita sesuai dengan tema Hari Suci Nyepi yaitu Sat Cit Ananda
untuk Indonesia Jaya ini adalah membangun kebersamaan dan menjaga
tolerasi serta menjaga kerukunan,” kata Menko Muhadjir.