Jakarta – Menteri Pertahanan RI, Ryamirzad Ryacudu mengultimatum kelompok teroris yang menembak puluhan pekerja Trans Papua di Nduga, Wamena, Papua, agar segera menyerah. Jika tak menyerah, akan dilakukan tindakan tegas untuk penyelesaian.
“Bagi saya tidak ada negosiasi. Menyerah atau diselesaikan. Itu saja,” ujar Ryamirzad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12).
Ryamizard juga mengatakan kelompok bersenjata itu tak pantas disebut sebagai kelompok kriminal.
“Mereka itu bukan kelompok kriminal tapi teroris, pemberontak. Kenapa saya bilang teroris pemberontak? Ya kan mau memisahkan diri, Papua dari Indonesia. Itu kan teroris pemberontak, bukan kriminal lagi,” tegas Ryamizard.
Baca juga : Satu Anggota TNI Tewas Diserang Teroris Papua
“Ingin memisahkan Papua dari Indonesia itu apa? Ingat, ingin memisahkan diri. Tugas pokok Kemenhan, tugas pokok TNI, satu, menjaga kedaulatan negara. Kedua, menjaga keutuhan negara. Tiga, menjaga keselamatan bangsa,” imbuhnya lagi.
Seperti diketahui, sebanyak 31 pekerja konstruksi PT Istaka Karya yang tengah membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua dibunuh oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). Informasi sementara menyebut, dugaan pembantaian akibat para pekerja memfoto kegiatan upacara HUT KKSB yang diselenggarakan tidak jauh dari lokasi proyek.
“Ya itu baru sebatas informasi yang kita dapat dari masyarakat,” ucap Wakapendam XVII/ Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi.