Bogor – Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Ryamizard Ryacudu, sangat menyayangkan masih ada kesan ego sektoral dalam penanganan terorisme. Padahal, penumpasan terorisme tidak bisa dilakukan instansi pemerintah semata, tetapi seluruh elemen hingga warga sipil.
Dikatakan, terorisme adalah musuh semua manusia, bangsa, dan dunia. Bukan hanya musuh polisi, TNI ataupun suatu golongan saja. “Ini yang kurang dipahami, ada ego sektoral untuk memusnahkan ISIS, kadang-kadang saya gak sependapat,” kata Menhan RI saat membuka Indonesia International Defense Science Seminar (IIDS) di Hotel Aston, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/7/2017).
Isu terorisme, menurutnya, semakin berkembang memasuki tahap memperihatinkan. Termasuk persoalan ISIS yang juga akan berkembang di dunia atau mengglobal. Menurut Mantan KASAD dan Panglima KOSTRAD itu, penumpasan terorisme tak bisa dilakukan secara parsial.
“Jadi mari kita bersama-sama. Berkali-kali saya ke negara lain pasti yang dibicarakan masalah teroris. Ini harus diatasi bersama. Di sini masih intruksi ini, itu, masih tidak jelas,” ujar Menhan.
Ryamizard Ryacudu enggan berkomentar lebih lanjut saat ditanya wartawan mengenai ketidakjelasan instruksi itu apakah berkaitan dengan UU Terorisme atau tidak? Yang jelas, menurutnya, teroris harus menjadi musuh yang diperangi seluruh bangsa. “Saya bicarakan dari Aceh sampai Papua, di Filipina saya juga ngomong, kita perang melawan ISIS. Jangan pernah takut,” pungkasnya.