Jombang – Santri merupakan salah satu unsur yang berada di garda terdepan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu santri harus terus menggaungkan semangat persatuan dan terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi dan landasan negara.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Pertahanan ( Menhan) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu saat ceramah bela negara kepada ribuan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, beberapa waktu lalu.
“ Kemerdekaan kita tidak terlepas dari peran besar para ulama. Dan kini banyak ulama dan santri yang lahir dari keturunan para pejuang dan patriot Bangsa Indonesia, termasuk santri yang hadir di Ponpes Tebuireng ini,” ujar Menhan.
Oleh karena itu, lanjut Menhan, para santri dan ulama di Ponpes Tebuireng juga adalah pewaris utama penjaga keutuhan dan kemurnian nilai-nilai Pancasila.
“Makanya bila para ulama dan santri tidak melaksanakan bela negara dan tidak membela Pancasila serta UUD 1945, maka saudara telah menjadi pengkhianat kepada bangsa ini,” tegas Ryamizard dikutip dari laman kompas.com.
Menhan menyebut, peran ulama dan santri sangat penting dalam menjaga keutuhan NKRI. Terlebih ancaman saat ini berbentuk kekuatan soft power yang berupaya merusak jati diri Bangsa Indonesia.
”Ancaman itu masuk melalui pengaruh kehidupan ideologi asing yang beraliran materialisme,” pungkasnya.
Selain memberikan ceramah pada santri, Menhan juga berziarah ke makam Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di dampingai Gus Solah.