Menhan: ISIS Ingin Jadikan ASEAN Sebagai Basis

Nusa Dua – Kelompok militan ISIS memang sudah kocar-kacir di negara asalnya, Suriah dan Irak. Kini, organisasi teroris bentukan Abu Bakr Al-Baghdadi itu tengah mengincar beberapa kawasan yang akan dijadikan basis mereka. Salah satunya adalah Asia Tenggara (ASEAN).

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memperingatkan tentang bahaya yang bisa ditimbulkan ISIS bila mereka bisa menjadikan ASEAN sebagai basis, menggantikan Suriah dan Irak. Pernyataan itu diungkapkan Menhan dihadapan delegasi Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, dan Thailand pada soft launching ‘Our Eyes’ di Nusa Dua, Bali, Kamis (25/1/2018).

“Kelompok ini terus berencana untuk membangun Daulah Islamiyyah Katibah Nusantara yang merupakan aliansi dari divisi Islamic State Asia Timur yang merupakan penggabungan antara Islamic State Phillipines, Islamic State Malaysia dan Islamic State Indonesia di bawah kendali struktur ISIS Pusat yang dipimpin oleh Abu Bakr Al-Baghdadi yang berbasis di Syria dan Irak,” kata Ryamizard dikutip dari detik.com.

Menurutnya, tindakan teror dan radikalisme yang dilakukan bersifat lintas wilayah, tersebar, dan tertutup. Sehingga, negara-negara ASEAN perlu kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan untuk mencegah niat ISIS itu.

Dalam penanganannya, lanjut Ryamizard, sangat memerlukan penanganan kolektif dan tindakan bersama-sama melalui kolaborasi kapabilitas dan interaksi antarnegara yang intensif, konstruktif dan konkrit.

Selain ISIS, Menhan juga ingin adanya penanganan serius terhadap krisis kemanusiaan yang dialami etnis Rohingnya di Rakhine State, Myanmar. Jika masalah itu tidak teratasi, ISIS akan memasukkan ideologinya kepada masyarakat Rohingya.

“Harus ada langkah konkrit dan penangan bersama di kawasan yang tepat sasaran. Karena bila tidak ditangani dengan baik dan benar, para pengungsi yang rapuh ini, dapat direkrut oleh kelompok ISIS untuk memperkuat jaringannya,” tegas Ryamizard.