London – Untuk kali pertama pemerintah Inggris mengakui bahwa kelompok separatis Islamic State (ISIS) sudah menjadi ancaman langsung bagi Inggris. Oleh sebab itu, pemerintahan Perdana Menteri Theresa May harus cepat bertindak melakukan pencegahan.
Pernyataan ini dikemukakan Menteri Pertahanan Inggris, Gavin Williamson kepada Sky News saat mengunjungi pasukan Inggris di Afghanistan, Senin (3/9).
“Apa yang kami lihat adalah ancaman nyata yang ditimbulkan sejumlah kelompok terorisme, termasuk ISIS ke Inggris. Kami harus bertindak untuk memastikan tidak ada lagi serangan teror seperti di Manchester,” kata Menhan Williamson di Kota Mazeer-i-Shareef.
Dilanjutkan Williamson, sejumlah militan ISIS di Afghanistan selama ini diketahui intens berkomunikasi dengan beberapa sel di Inggris dan Eropa Barat. Seluruh materi komunikasi tersebut dinilai berpotensi melakukan serangan di berbagai lokasi di Eropa.
“Kami secara konsisten melihat kelompok-kelompok teroris ini beroperasi di Afghanistan, dan ada bukti bahwa mereka tidak hanya (berkomunikasi dengan sel-sel) di Inggris, tetapi seluruh benua Eropa,” sambungnya.
Sebuah kelompok militan, yang dikenal sebagai IS-Khorasan atau IS-K, menjadi saingan Taliban dan al-Qaeda. Grup tersebut telah menjadi target pasukan khusus Amerika Serikat dan Inggris di Afghanistan.
Pemimpin IS-K, Abu Saad Erhabi, tewas dalam serangan udara AS sepekan lalu. Ia adalah pemimpin keempat IS yang tewas di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Ribuan militan asing diyakini sudah tiba di Afghanistan, setelah mereka semua terpaksa mundur dari Irak dan Suriah.