Menhan: Indonesia Hadapi Ancaman Fisik maupun Nonfisik

Jakarta-Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memberikan warning tentang potensi ancaman negara. Menurutnya ancaman yang dihadapi bangsa ini berbentuk fisik maupun nonfisik.

“Ancaman fisik berupa perang terbuka atau konvensional serta ancaman terorisme dan radikalisme,” kata Ryamizard melalui keterangan tertulis (19/12/2017) dikutip dari news.metrotvnews.com.
Menurut Ryamizard ancaman berupa perang terbuka atau konvensional antarnegara saat ini bisa saja terjadi. Ancaman ini tetap harus diwaspadai meski terbilang sangat kecil.

“Sedangkan ancaman terorisme dan radikalisme, separatisme, pemberontakan bersenjata, bencana alam dan lingkungan, ini merupakan ancaman nyata yang saat ini sedang dihadapi oleh Indonesia dan ini harus kita waspadai,’ ujar dia.

Ancaman fisik juga dapat berupa pelanggaran wilayah perbatasan, perompakan, pencurian sumber daya alam. Wabah penyakit, perang cyber dan intelijen, serta peredaran dan penyalahgunaan narkoba juga menjadi ancaman tersendiri.
Lebih lanjut, Ryamizard, menjelaskan ancaman negara lainnya dalam bentuk nonfisik yang berupa serangan ideologis dengan soft power. Serangan yang disebut proxy war ini dimaksudkan merusak pemikiran dan jati diri bangsa Indonesia.

Ia menegaskan perlunya penguatan wawasan kebangsaan untuk menghadapi berbagai tantangan ancaman tersebut. Masyarakat tidak boleh mudah dipengaruhi dan diprovokasi oleh upaya pencucian otak dari kelompok tertentu.

Karenanya, ia memandang pentingnya kesadaran bela negara. “Kesadaran bela negara juga sangat penting dalam upaya memerangi hal tersebut. Diharapkan dengan kesadaran ini warga negara Indonesia dapat mengenal jati diri dan amanahnya bagi bangsa dan negaranya sendiri,” ucap dia.