Mengikis sifat fanatisme, egoisme dan premanisme bukan saja melalui sebuah proses rehabilitasi yang masif, tetapi mengikis sifat-sifat tersebut dapat dilakukan melalui sebuah kegiatan besar yang melibatkan banyak orang dalam sebuah event. Olahraga merupakan salah satu alat yang cukup jitu dalam mengikis perilaku tersebut, karena olahraga memiliki aturan yang harus dipatuhi sehingga pertandingan yang disuguhkan dapat dinikmati oleh semua orang.
Sebaliknya pertandingan yang tidak memiliki aturan dan pemainnya tidak patuh pada aturan akan membuat orang yang menyaksikannya kecewa dan meninggalkan medan olahraga.
Dalam sebuah pertandingan apalagi yang berskala internasional seorang pemain harus super hati-hati dalam berlaga dan menekan egoismenya bukan saja untuk menjaga ritme permainan timnya, tetapi juga harus menjaga nama baik negaranya. Fanatisme dan egoisme tidak akan menghasilkan apapun dalam sebuah pertandingan dan justru akan mendapatkan cibiran dari semua yang menyaksikannya.
Asian Games, dalam konteks ini, jangan dipandang hanya sebatas pertandingan antara atlet dari 46 negara, tetapi harus dimaknai lebih mendalam bahwa peristiwa tersebut merupakan momentum yang paling berharga bagi bangsa-bangsa Asia untuk menunjukkan eksistensinya apalagi bangsa Indonesia menjadi tuan rumah yang harus secara total mendukungnya.
Profil bangsa Asia yang multi kultural sangat rentan dengan persoalan etnis. Di benua Asia terdapat bangsa Arab, Melayu, India, China dan bangsa-bangsa lainnya yang masing-masing memiliki kultur dan budaya yang berbeda-beda. Berbeda dengan bangsa benua lainnya yang memiliki kemiripan dan ras yang hampir sama antara satu negara dengan negara negara lain.
Jika potensi kerentanan ini tidak dikelola secara positif maka akan mudah memunculkan gesekan antara satu dengan yang lain.
Namun yang perlu dicatat bahwa walaupun bangsa-bangsa benua ini berbeda-beda namun relatif tidak terjadi sebuah gesekan yang cukup menonjol bila dibanding dengan benua lainnya seperti Afrika. Bahkan beberapa negara yang konflik di Asia telah menunjukkan fenomena yang sangat menarik yang ditandai dengan kebersamaan mereka dalam mengikuti laga olahraga ini.
Asian Games kali ini yang mengambil tema energy of asia akan semakin memperkokoh eksistensi bangsa ini dalam mewujudkan perdamaian dan pembangunan di berbagai negara. Melalui event ini, Asia telah berhasil menunjukkan solidaritasnya antara satu dengan yang lain paling tidak turut mengikis jiwa-jiwa egoisme dan fanatisme dalam diri setiap peserta.
Pola pikir terorisme yang disesaki dengan egoisme, fanatisme, menolak keberagaman dan tidak ingin mengakui eksistensi orang lain tidak akan dijumpai dalam jiwa seorang atlet bangsa-bangsa Asia.