Menggelorakan Asian Games = Menggelorakan Keragaman Asia

Menggelorakan Asian Games = Menggelorakan Keragaman Asia

Jakarta – Asian Games 2018 telah dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018). Jutaan pasang mata menyaksikan acara pembukaan yang megah dan meriah bernuansakan Bhinneka Tunggal Ika.

Tarian kolosal dari tari Saman (Aceh) sampai tari Kecak (Bali). Dendang merdu suara Via Vallen (Jawa), Rossa (Sunda), Raisa (Jakarta), sampai Fatin (Minang), juga denting piano yang dimainkan jemari nominator Grammy Joey Alexander mampu membawa larut segenap yang hadir di SUGBK dan di layar televisi. Apalagi saat peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 Susi Susanti menyalakan api Asian Games 2018, suasana makin meriah dengan dentuman serangkaian kembang api.

Terlepas pesta megah dan meriah itu, Asian Games 2018 benar-benar menghadirkan spirit Energy of Asia. Bahkan dalam sambutan pembukaan Ketua Inasgoc Erick Thohir menyebut Asian Games 2018 bisa menyatukan perbedaan negara-negara Asia melalui olahraga.

“Selamat datang di Indonesia, the energy of Asia. Indonesia percaya bahwa Asia adalah benua menakjubkan,” kata Erick, yang juga CEO Inter Milan ini.

“Menyebut Asia artinya pada saat yang sama menyebut keragaman bangsa-bangsa di dalamnya. Maka Asia mencintai keragaman dalam kehidupan sosial mereka. Untuk itulah, kita hadir di sini, untuk merayakan keragaman, perbedaan, dan kemanusiaan kita, untuk saling menularkan energi dari bangsa-bangsa yang beragam, satu energi, satu harmoni, the energy of Asia.”

Erick juga mengajak kepada seluruh peserta untuk bersaing dengan menjunjung tinggi sportivitas dan fair play.

“Kepada seluruh kontingen, atlet, dan semua pihak yang terlibat, kami bangga menyambut kalian, pahlawan Asia. Mari bertanding dengan nilai sportivitas untuk menjadi yang terbaik sehingga dikenang pada masa mendatang,” pungkas Erick.